PENYAKIT AIN
Soalan
Assalamualaikum ustaz Hazri
Moga sihat sejahtera.. Maaf nk penjelasan betul ke ada penyakit Ain? Mak mertua saya kalau anak kami menangis tak berhenti selalu suruh kami wudhuk dan mandikan anak yg nangis2 tu dengan air wudhuk yg ditadah.. Saya buat juga..memang anak yg nangis2 tu berenti nangis..saya cuma nk tau hukum boleh ke perbuatan tu.. Atau hanya Amalan orang tua2?
Jawapan :
Wa'alaikumussalam..Jazakillah atas doa..
Penyakit Ain ialah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata, iaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau iri hati dan dengki terhadap apa yang dilihatnya. Penyakit ini juga lebih dikenali oleh orang melayu dengan KETEGURAN..
Imam Ibnu Hajar berkata,
والعيْنُ نَظَر بِاسْتِحْسَان مَشُوب بِحَسَد مِنْ خَبِيثِ الطبْعِ يَحْصُلُ لِلْمَنْظُورِ مِنْهُ ضَرَرٌ
“Dan ain itu adalah pandangan suka yg disertai hasad yang berasal dari tabiat buruk , ia menyebabkan orang yang dipandang itu terkena suatu bahaya”. [Fathul Bari, 10/200]
Sayyidah Aisyah Radhiyallahu ' Anha meriwayatkan :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rasululloh sallallahu alaihi wa sallam bersabda: Berlindunglah kalian kepada Allah dari ain (mata jahat) kerana sesungguhnya pengaruh ain itu haq ( nyata). (HR ibnu Majah no: 3499)
Penyakit ain tidak hanya disebabkan oleh orang yang hasad dan dengki terhadap sesuatu yang dipandangnya. Bahkan setiap mata yang memandang dengan takjub terhadap sesuatu juga ( dengan izin Allah ) boleh menyebabkan pengaruh buruk ain.
Dari Amir bin Robi’ah rodhiyallohu anhu :
قَال رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ أَخِيهِ أَوْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مِنْ مَالِهِ مَا يُعْجِبُهُ فَلْيُبَرِّكْهُ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ
Rasullullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkatan padanya, kerana sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar).” (HR Ahmad).
SAWAN TANGIS
Memang anak2 yang menangis tanpa sebab dan tak henti2 menangis adalah sebahagian dari penyakit Ain atau keteguran.. Dalam sebuah hadis :
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَوْتَ صَبِيٍّ يَبْكِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِي فَهَلَّا اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنْ الْعَيْنِ.
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis. Baginda berkata, ”Mengapa bayi kalian menangis? Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?” (H.R Ahmad)
MANDI AIR WUDHUK
Mandi air wudhuk bagi mereka yang terkena penyakit Ain bukan hanya sekadar petua orang tua2.. Ada dasarnya dari hadis..
Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, dia berkata : Amir bin Rabi’ah melewati Sahl bin Hunaif ketika dia sedang mandi, lalu Amir berkata : " Aku tidak melihat seperti hari ini; kulit yang hampir sama (keindahannya) dengan kulit anak gadis.." , maka tidak berapa lama kemudian Sahl terjatuh, lalu beliau dibawa kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, seraya dikatakan: “Selamatkanlah Sahl yang sedang terbaring sakit.” Beliau bersabda: “Siapa yang kalian curigai telah menyebabkan ini ( penyakit Ain )?” Mereka berkata: “Amir bin Rabi’ah.” Beliau bersabda: “Kenapakah seorang dari kalian membunuh saudaranya? Seharusnya apabila seorang dari kalian melihat sesuatu pada diri saudaranya yang menakjubkan, hendaklah ia mendoakan keberkatan untuknya.” Kemudian baginda meminta air, lalu menyuruh Amir untuk berwudhuk.... Dan Nabi sallallahu’alaihi wa sallam memerintahkannya untuk menyiramkan (bekas air wudhuknya) kepada Sahl.” Berkata Sufyan, berkata Ma’mar dari Az-Zuhri : Baginda memerintahkannya untuk menyiramkan air dari arah belakangnya.” ( Ibnu Majah no. 2828)
RAWATAN DAN PENCEGAHAN
1- Doa : Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam pernah berdoa memohon perlindungan Allah untuk Hasan dan Husain dengan membaca :
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat.” (HR Abu Daud)
2- Ruqiyyah ( jampi dengan ayat2 quran ) seperti Memperbanyak membaca surah al-Ikhlas, Al-Muawwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas), al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir dari surat al baqarah,dan mendoakan dengan doa-doa yang disyariatkan dalam ruqyah. [ dibaca pada air atau minyak ]
3- Ucap ucapan2 zikrullah saat kagum dan takjub kepada sesuatu seperti :
Mengucapkan :
مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Sungguh atas kehendak Allahlah semua ini terwujud dan tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah”
Atau
Mengucapkan doa
بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ
‘Ya Allah Semoga Allah memberikan berkat padanya”
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ
“Ya Allah berkatilah atasnya”
Moga bermanfaat, Akhukum Mohd Hazri al-Bindany.
..anyone can carry any burden..however hard until nightfall.. anyone can do his work however hard for one day..anyone can live sweetly..patiently ..lovingly..purely..till the sun goes down.turns to the Creator without doubt...and this is all life really means If you lose your way..believe in a better day..trials will come..But surely they will fade away..if you just believe..What is plain to see Just open your heart..and let His love flow through
Friday, 30 March 2018
...
...muhasabah diri
Sebenarnya banyak kasih-sayang sekeliling kita. Yang kita belum suburkan dan sebarkan. Iya, kita hidup di zaman handphone yang sangat ringan di tangan. Sejenis alat yang memanggil manggil untuk pegang dan tatap ia selalu. Untuk ambil tahu hal ehwal orang dan perkara yang jauh.
Sehingga kita terlupa, dan jadi berat mulut serta kurang perhatian kepada keluarga, yang sangat hampir berdekatan.
Ia muhasabah buat diriku juga. .. Bila usia makin bertambah begini. Hati berkata, keluarga adalah harta sentiasa dan setiap saat bersama begitu berharga. Sebab kita tak pernah tahu siapa yang akan pergi dulu. Bahkan anak kita sendiri begitu pantas membesar.
Moga tiada siapa merasa tertinggal dan terpinggir.
#lovablenotleaveable
Sebenarnya banyak kasih-sayang sekeliling kita. Yang kita belum suburkan dan sebarkan. Iya, kita hidup di zaman handphone yang sangat ringan di tangan. Sejenis alat yang memanggil manggil untuk pegang dan tatap ia selalu. Untuk ambil tahu hal ehwal orang dan perkara yang jauh.
Sehingga kita terlupa, dan jadi berat mulut serta kurang perhatian kepada keluarga, yang sangat hampir berdekatan.
Ia muhasabah buat diriku juga. .. Bila usia makin bertambah begini. Hati berkata, keluarga adalah harta sentiasa dan setiap saat bersama begitu berharga. Sebab kita tak pernah tahu siapa yang akan pergi dulu. Bahkan anak kita sendiri begitu pantas membesar.
Moga tiada siapa merasa tertinggal dan terpinggir.
#lovablenotleaveable
Thursday, 29 March 2018
Allahumma Amin ya Rabb
Ya Allah berilah kebahagiaan kpd sesiapa yg membahagiakanku walaupun dgn satu kata2 mahupun perbuatan...serta yg mendoakanku tanpa aku ketahui.
Tadabbur
[Isyarat Jari dan Tangan]
Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang menunjukkan peranan jari dan tangan sebagai isyarat kepada sesuatu perkara yang ingin disampaikan. Sebagai contoh:
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا (29) قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30)
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (Maryam:29-30)
Ayat tersebut menceritakan bagaimana Maryam menjawab pertanyaan kaumnya tentang bagaimana kelahiran Nabi Isa tanpa ayah. Lalu Maryam menudingkan jarinya kepada bayinya (Nabi Isa) untuk menjawab pertanyaan tersebut.
--------------------------------------------------------------------------
Di antara isyarat tangan yang terdapat dalam al-Quran:
1. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA MARAH BERCAMPUR BENCI)
هَٰٓأَنتُمْ أُو۟لَآءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِٱلْكِتَٰبِ كُلِّهِۦ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ عَضُّوا۟ عَلَيْكُمُ ٱلْأَنَامِلَ مِنَ ٱلْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا۟ بِغَيْظِكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit hujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Ali Imran:119)
Inilah keadaan orang-orang munafik, mereka memperlihatkan keimanan dan kecintaan kepada orang-orang yang beriman, padahal keadaan (hati mereka) sebenarnya bertentangan dengan hal itu. Apabila menyendiri, mereka menggigit hujung jari sebagai tanda marah bercampur benci yang teramat sangat.
2. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA PENYESALAN
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan orang itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari mengingat Allah dan al-Quran, padahal al-Quran itu telah datang kepadaku. Demikianlah setan menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran. (Al-Furqan:27-29)
Ayat ini menggambarkan penyesalan orang-orang yang mendengar seruan dari Rasul Allah, tapi mengabaikannya. Pada Hari Kiamat, orang yang hatinya menolak kebenaran akan menyesal kerana telah menzalimi dirinya sendiri. Mereka menggigit jari sendiri di Hari Kiamat sebagai bentuk penyesalan.
3. Letak tangan di mulut sebagai TANDA SURUH DIAM
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا۟ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فِىٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَقَالُوٓا۟ إِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (Ibrahim:9)
Ayat ini mengkhabarkan tentang puncak pengingkaran para penentang nabi di sepanjang sejarah. Walaupun umat-umat terdahulu telah menyaksikan mukjizat yang nyata dan bukti yang jelas, mereka masih merasa berada dalam keraguan dan mengatakan tidak akan beriman, bahkan menutupkan tangan mereka ke mulutnya sendiri. Mereka diam dan tidak mengizinkan dirinya mendengarkan perkataan orang yang lain.
4. Letak jari tangan dalam telinga sebagai TANDA INGKAR (TIDAK MAHU DENGAR)
وَإِنِّى كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوٓا۟ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَٱسْتَغْشَوْا۟ ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ ٱسْتِكْبَارًا
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (Nuh:7)
Ayat tersebut menceritakan sebahagian sikap kaum Nabi Nuh yang enggan menerima dakwahnya dengan isyarat menyumbatkan jari ke dalam telinga. Mereka sombong dengan kekayaan dan mempersendakan dakwah baginda kerana kebanyakan pengikutnya dari golongan lemah dan miskin.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat.
Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang menunjukkan peranan jari dan tangan sebagai isyarat kepada sesuatu perkara yang ingin disampaikan. Sebagai contoh:
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا (29) قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30)
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (Maryam:29-30)
Ayat tersebut menceritakan bagaimana Maryam menjawab pertanyaan kaumnya tentang bagaimana kelahiran Nabi Isa tanpa ayah. Lalu Maryam menudingkan jarinya kepada bayinya (Nabi Isa) untuk menjawab pertanyaan tersebut.
--------------------------------------------------------------------------
Di antara isyarat tangan yang terdapat dalam al-Quran:
1. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA MARAH BERCAMPUR BENCI)
هَٰٓأَنتُمْ أُو۟لَآءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِٱلْكِتَٰبِ كُلِّهِۦ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ عَضُّوا۟ عَلَيْكُمُ ٱلْأَنَامِلَ مِنَ ٱلْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا۟ بِغَيْظِكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit hujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Ali Imran:119)
Inilah keadaan orang-orang munafik, mereka memperlihatkan keimanan dan kecintaan kepada orang-orang yang beriman, padahal keadaan (hati mereka) sebenarnya bertentangan dengan hal itu. Apabila menyendiri, mereka menggigit hujung jari sebagai tanda marah bercampur benci yang teramat sangat.
2. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA PENYESALAN
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan orang itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari mengingat Allah dan al-Quran, padahal al-Quran itu telah datang kepadaku. Demikianlah setan menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran. (Al-Furqan:27-29)
Ayat ini menggambarkan penyesalan orang-orang yang mendengar seruan dari Rasul Allah, tapi mengabaikannya. Pada Hari Kiamat, orang yang hatinya menolak kebenaran akan menyesal kerana telah menzalimi dirinya sendiri. Mereka menggigit jari sendiri di Hari Kiamat sebagai bentuk penyesalan.
3. Letak tangan di mulut sebagai TANDA SURUH DIAM
أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا۟ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فِىٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَقَالُوٓا۟ إِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍ
Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (Ibrahim:9)
Ayat ini mengkhabarkan tentang puncak pengingkaran para penentang nabi di sepanjang sejarah. Walaupun umat-umat terdahulu telah menyaksikan mukjizat yang nyata dan bukti yang jelas, mereka masih merasa berada dalam keraguan dan mengatakan tidak akan beriman, bahkan menutupkan tangan mereka ke mulutnya sendiri. Mereka diam dan tidak mengizinkan dirinya mendengarkan perkataan orang yang lain.
4. Letak jari tangan dalam telinga sebagai TANDA INGKAR (TIDAK MAHU DENGAR)
وَإِنِّى كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوٓا۟ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَٱسْتَغْشَوْا۟ ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ ٱسْتِكْبَارًا
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (Nuh:7)
Ayat tersebut menceritakan sebahagian sikap kaum Nabi Nuh yang enggan menerima dakwahnya dengan isyarat menyumbatkan jari ke dalam telinga. Mereka sombong dengan kekayaan dan mempersendakan dakwah baginda kerana kebanyakan pengikutnya dari golongan lemah dan miskin.
Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat.
Tuesday, 27 March 2018
Nak undi???
ANDAI PAS TIDAK BERTANDING DI TEMPAT ANDA
❄❄❄❄❄❄❄
*PARTI MANA HARUS DIUNDI?*
✳JUMLAH KERUSI PAS BERTANDING
Mengikut kenyataan terkini, PAS bakal bertanding tidak kurang dari 130 kerusi. Mengikut maklumat yang diperoleh pula, kemungkinan besar PAS bertanding antara 160 hingga 170 kerusi seluruh Malaysia!
Jumlah ini adalah yang tertinggi sejak PAS diasaskan pada tahun 1957. Jauh lebih besar dari kuantiti PRU13 iaitu sekadar 73 kerusi sahaja. Ini adalah kali pertama PAS bertanding melebihi jumlah majoriti mudah di parlimen. Dengan melihat kepada jumlah pertandingan sahaja sudah boleh menjawab kritikan yang mengatakan PAS tidak berkeinginan untuk memerintah.
Mungkin ramai keliru dengan 40 kerusi yang disasarkan PAS. Ia hanya jumlah yang difikirkan perlu mengikut situasi semasa untuk berperanan sebagai kingmaker. Ia tidak bermakna PAS cuma mahu 40 itu sahaja. Kalau boleh, semua kerusi yang dipertandingkan oleh PAS mahu dibolot. Tetapi mengikut strategi PAS, dengan berperanan sebagai king-maker, segala janji yang ditawarkan di dalam manifesto dapat dilaksanakan tanpa perlu menanti majoriti mudah terlebih dahulu.
✳ADA KERUSI PAS TIDAK BERTANDING
Walaubagaimanapun, 170 kerusi yang bakal ditandingi tidak cukup untuk memenuhi semua tuntutan penyokong yang mahu mengundi. PAS memiliki 195 kawasan berdaftar dan hampir semua 222 parlimen mempunyai ahli dan penyokong PAS. Maka sudah tentu akan ada beberapa kawasan yang tidak ditandingi oleh PAS atas faktor strategi dan sebagainya. Situasi sama juga berlaku di peringkat DUN.
Justeru itu timbul persoalan dari penyokong dan pengundi PAS; Sekiranya tidak ada calon PAS atau Gagasan Sejahtera yang bertanding di tempat mereka, maka parti manakah yang perlu mereka pilih? Adakah BN? Adakah PH? Adakah parti Bebas? Adakah melakukan #undirosak? Adakah tidak turun mengundi? Atau adakah menukar tempat mengundi?
Kesemua jawapan di atas adalah salah! Tiada jawapan yang objektif bagi persoalan ini. Jawapannya bersifat subjektif dan memerlukan pertimbangan dibuat dengan waras oleh pengundi.
Soalan mengenai perkara ini pernah ditanya di dalam satu program baru-baru ini. Maka Presiden PAS menjawab haruslah memilih yang paling kurang mudaratnya.
✳MENGUKUR MUDARAT
Definisi darurat haruslah difahami mengikut perspektif Islam. Perkara ini dibahaskan di bawah tajuk Maqasid Syariat. Sarjana Islam mengkelaskan darurat kepada lima bahagian yang dinamakan sebagai ضروريات الخمس (Lima Darurat). Ada yang menyenaraikan enam.
Lima darurat itu adalah:
1. agama,
2. nyawa,
3. akal,
4. keturunan/maruah, dan
5. harta.
Secara disiplin, darurat ini perlu disusun mengikut tertib di atas. Sekiranya bertembung antara darurat, maka yang atas perlu didahulukan mengatasi yang bawah. Agama perlu didahulukan mengatasi nyawa dan harta. Nyawa perlu didahului mengatasi akal dan begitulah seterusnya.
Maka dalam bab memilih parti dalam pilihanraya, perkara pertama yang harus dipertimbangkan adalah soal masadepan dan nasib agama. Parti mana yang paling mengikut, menjaga dan memperjuangkan agama wajib menjadi pilihan.
Parti yang memperjuangkan agama secara tepat lebih baik dari yang memperjuangkan secara kurang tepat. Parti yang memperjuangkan secara kurang tepat lebih baik dari yang hanya mempergunakan agama untuk tujuan politik. Parti yang mempergunakan agama lebih baik dari yang langsung tidak mempedulikan agama. Dan yang tidak mempedulikan agama lebih ringan berbanding yang memusuhi agama.
Sekiranya berlaku persamaan dari sudut agama antara parti yang bertanding, barulah melihat kepada darurat yang kedua pula iaitu nyawa. Tetapi jika perbezaan sudah dikesan dari sudut kepentingan agama, maka cukup dengan itu untuk menentukan pilihan kita. Tidak perlu lagi membandingkan dengan darurat yang lain.
✳APLIKASI DI KAWASAN YANG TIADA PAS
Saya berani katakan dan bertanggungjawab atas kenyataan ini, bahawa PAS merupakan parti yang paling baik dalam menjaga agama di negara ini. Walaupun masih banyak kekurangan bagi parti ini, tetapi inilah yang paling baik berbanding yang lain.
Tetapi bagaimana jika PAS tidak bertanding di tempat kalian? Parti manakah pula yang perlu dipilih?
Kaedah mengukur mudarat masih perlu dijalankan. Katakan berlaku pertembungan dua penjuru antara BN dan PH. Pertimbangan harus dibuat berdasarkan pihak mana yang yang paling memberi manfaat atau setidaknya, paling kurang mudaratnya terhadap agama.
Antara yang mempergunakan agama atau yang tidak serius beragama dengan yang memusuhi agama, lebih baik yang mempergunakan agama. Sekurang-kurangnya agama digunakan walaupun niat mereka tidak ikhlas. Jika memilih yang berniat jahat terhadap agama, lebih mengancam kedudukan agama di negara ini.
Ada yang mengatakan pihak mempergunakan agama itu adalah munafik manakala yang menentang agama pula kafir. Maka kafir lebih ringan dari munafik. Perkara ini pernah diajukan kepada Presiden PAS. Jawab beliau, Nabi SAW dulu memerangi kafir yang menentang Islam, tetapi membiarkan munafik bersama dengan Islam.
✳IBRAH PERANG ROM-PARSI
Al-Quran merekodkan kisah pertembungan antara Rom dan Parsi di zaman Nabi SAW menerusi surah Ar-Room. Bagaimana Nabi SAW dan orang beriman menyokong Rom dan bergembira dengan kemenangan Rom ke atas Parsi. Firman Allah SWT:
غُلِبَتِ الرُّومُ
فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ
Orang-orang Rom telah dikalahkan.
Di tanah yang paling rendah; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya.
Dalam masa tidak sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira -
[Ar-Rum:2-4]
Ayat ini boleh dijadikan iktibar dalam memilih pihak yang tidak memperjuangkan Islam. Walaupun kedua pihak ini tidak mewakili Islam, namun secara politiknya Nabi SAW menyokong Rom berbanding Parsi. Ini kerana Rom adalah lebih baik daripada Parsi dari beberapa segi. Yang paling utama kerana Rom adalah penganut Kristian yang merupakan agama samawi yang turut mempercayai Allah secara asas. Sedangkan Parsi adalah penganut Majusi yang menyembah selain Allah iaitu api.
Sikap kedua pihak ini terhadap Islam boleh dinilai jelas melalui utusan dakwah yang dihantarkan oleh Nabi SAW. Ketika surat dihantar kepada Maharaja Rom Heraclius, beliau hampir-hampir beriman tetapi dihalang oleh pembesarnya. Lalu beliau menolak dengan baik. Tetapi ketika menghantar surat kepada Maharaja Parsi bernama Khosrow II, beliau telah mengoyak surat tersebut tanpa habis dibacakan. Menunjukkan kebencian Parsi terhadap Islam.
Islam lebih memilih Rom kerana mereka lebih rendah mudarat berbanding Parsi. Namun bukan bererti mereka bersetuju dengan Rom, kerana pada akhirnya Islam turut berperang dengan Rom seperti yang berlaku dalam perang Mu'tah, Tabuk dan perang-perang selepas kewafatan Rasulullah SAW. Dengan menyokong satu pihak yang lebih ringan mudarat, Nabi SAW telah berjaya mengurangkan ancaman kepelbagaian musuh terhadap Islam.
Maka mengambil kira dari sudut ini, perlu untuk kita mengundi pihak yang lebih ringan mudarat terhadap Islam sekiranya tiada pilihan yang lebih baik. Dr Yusof al-Qrdhawi ketika ditanya apakah perlu untuk orang Islam di negara minoriti muslim mengundi, maka jawab beliau ya, bahkan wajib untuk memilih pemimpin yang paling kirang mudarat terhadap Islam.
✳TIDAK KELUAR MENGUNDI?
Atas asas ini juga, tidak wajar bagi umat Islam yang berada di kawasan yang tidak diwakili mana-mana calon PAS untuk tidak mengundi. Tindakan sebegitu hanya membesarkan risiko kerusi tersebut dimenangi oleh musuh Islam. Samalah juga sekiranya kesemua calon adalah non-muslim, tetap perlu mengundi atas tujuan mengurangkan mudarat terhadap kepentingan agama. Dalam situasi ini, fatwa Dr Qardawi di atas boleh diaplikasikan.
Tuan Guru Presiden PAS menulis secara panjang berkenaan risiko menolak pilihanraya di zaman ini. Maka tidak keluar mengundi dalam keadaan demikian bukanlah satu langkah yang bijak. Jangan diingat dengan tidak mengundi kerana kesemua calon non-muslim atau tidak layak, kalian boleh terlepas daripada disoal Allah. Sekiranya sikap kita tidak keluar mengundi menyebabkan calon yang memusuhi Islam menang begitu sahaja, kalian juga perlu menjawab di hadapan Allah nanti.
Sedangkan sekecil-kecil zarah perkara pun akan disoal oleh Allah, inikan pula perkara yang melibatkan kepentingan umum.
10 Rejab 1439
27 Mac 2018
_(Alang Ibn Shukrimun)_
📱Telegram:
telegram.me/AlangIbnShukrimun
📱Facebook:
fb.com/AlangShukrimun
📱Twitter:
twitter.com/alangshukrimun
#AiSSiasah
#AiSFikrah
❄❄❄❄❄❄❄
*PARTI MANA HARUS DIUNDI?*
✳JUMLAH KERUSI PAS BERTANDING
Mengikut kenyataan terkini, PAS bakal bertanding tidak kurang dari 130 kerusi. Mengikut maklumat yang diperoleh pula, kemungkinan besar PAS bertanding antara 160 hingga 170 kerusi seluruh Malaysia!
Jumlah ini adalah yang tertinggi sejak PAS diasaskan pada tahun 1957. Jauh lebih besar dari kuantiti PRU13 iaitu sekadar 73 kerusi sahaja. Ini adalah kali pertama PAS bertanding melebihi jumlah majoriti mudah di parlimen. Dengan melihat kepada jumlah pertandingan sahaja sudah boleh menjawab kritikan yang mengatakan PAS tidak berkeinginan untuk memerintah.
Mungkin ramai keliru dengan 40 kerusi yang disasarkan PAS. Ia hanya jumlah yang difikirkan perlu mengikut situasi semasa untuk berperanan sebagai kingmaker. Ia tidak bermakna PAS cuma mahu 40 itu sahaja. Kalau boleh, semua kerusi yang dipertandingkan oleh PAS mahu dibolot. Tetapi mengikut strategi PAS, dengan berperanan sebagai king-maker, segala janji yang ditawarkan di dalam manifesto dapat dilaksanakan tanpa perlu menanti majoriti mudah terlebih dahulu.
✳ADA KERUSI PAS TIDAK BERTANDING
Walaubagaimanapun, 170 kerusi yang bakal ditandingi tidak cukup untuk memenuhi semua tuntutan penyokong yang mahu mengundi. PAS memiliki 195 kawasan berdaftar dan hampir semua 222 parlimen mempunyai ahli dan penyokong PAS. Maka sudah tentu akan ada beberapa kawasan yang tidak ditandingi oleh PAS atas faktor strategi dan sebagainya. Situasi sama juga berlaku di peringkat DUN.
Justeru itu timbul persoalan dari penyokong dan pengundi PAS; Sekiranya tidak ada calon PAS atau Gagasan Sejahtera yang bertanding di tempat mereka, maka parti manakah yang perlu mereka pilih? Adakah BN? Adakah PH? Adakah parti Bebas? Adakah melakukan #undirosak? Adakah tidak turun mengundi? Atau adakah menukar tempat mengundi?
Kesemua jawapan di atas adalah salah! Tiada jawapan yang objektif bagi persoalan ini. Jawapannya bersifat subjektif dan memerlukan pertimbangan dibuat dengan waras oleh pengundi.
Soalan mengenai perkara ini pernah ditanya di dalam satu program baru-baru ini. Maka Presiden PAS menjawab haruslah memilih yang paling kurang mudaratnya.
✳MENGUKUR MUDARAT
Definisi darurat haruslah difahami mengikut perspektif Islam. Perkara ini dibahaskan di bawah tajuk Maqasid Syariat. Sarjana Islam mengkelaskan darurat kepada lima bahagian yang dinamakan sebagai ضروريات الخمس (Lima Darurat). Ada yang menyenaraikan enam.
Lima darurat itu adalah:
1. agama,
2. nyawa,
3. akal,
4. keturunan/maruah, dan
5. harta.
Secara disiplin, darurat ini perlu disusun mengikut tertib di atas. Sekiranya bertembung antara darurat, maka yang atas perlu didahulukan mengatasi yang bawah. Agama perlu didahulukan mengatasi nyawa dan harta. Nyawa perlu didahului mengatasi akal dan begitulah seterusnya.
Maka dalam bab memilih parti dalam pilihanraya, perkara pertama yang harus dipertimbangkan adalah soal masadepan dan nasib agama. Parti mana yang paling mengikut, menjaga dan memperjuangkan agama wajib menjadi pilihan.
Parti yang memperjuangkan agama secara tepat lebih baik dari yang memperjuangkan secara kurang tepat. Parti yang memperjuangkan secara kurang tepat lebih baik dari yang hanya mempergunakan agama untuk tujuan politik. Parti yang mempergunakan agama lebih baik dari yang langsung tidak mempedulikan agama. Dan yang tidak mempedulikan agama lebih ringan berbanding yang memusuhi agama.
Sekiranya berlaku persamaan dari sudut agama antara parti yang bertanding, barulah melihat kepada darurat yang kedua pula iaitu nyawa. Tetapi jika perbezaan sudah dikesan dari sudut kepentingan agama, maka cukup dengan itu untuk menentukan pilihan kita. Tidak perlu lagi membandingkan dengan darurat yang lain.
✳APLIKASI DI KAWASAN YANG TIADA PAS
Saya berani katakan dan bertanggungjawab atas kenyataan ini, bahawa PAS merupakan parti yang paling baik dalam menjaga agama di negara ini. Walaupun masih banyak kekurangan bagi parti ini, tetapi inilah yang paling baik berbanding yang lain.
Tetapi bagaimana jika PAS tidak bertanding di tempat kalian? Parti manakah pula yang perlu dipilih?
Kaedah mengukur mudarat masih perlu dijalankan. Katakan berlaku pertembungan dua penjuru antara BN dan PH. Pertimbangan harus dibuat berdasarkan pihak mana yang yang paling memberi manfaat atau setidaknya, paling kurang mudaratnya terhadap agama.
Antara yang mempergunakan agama atau yang tidak serius beragama dengan yang memusuhi agama, lebih baik yang mempergunakan agama. Sekurang-kurangnya agama digunakan walaupun niat mereka tidak ikhlas. Jika memilih yang berniat jahat terhadap agama, lebih mengancam kedudukan agama di negara ini.
Ada yang mengatakan pihak mempergunakan agama itu adalah munafik manakala yang menentang agama pula kafir. Maka kafir lebih ringan dari munafik. Perkara ini pernah diajukan kepada Presiden PAS. Jawab beliau, Nabi SAW dulu memerangi kafir yang menentang Islam, tetapi membiarkan munafik bersama dengan Islam.
✳IBRAH PERANG ROM-PARSI
Al-Quran merekodkan kisah pertembungan antara Rom dan Parsi di zaman Nabi SAW menerusi surah Ar-Room. Bagaimana Nabi SAW dan orang beriman menyokong Rom dan bergembira dengan kemenangan Rom ke atas Parsi. Firman Allah SWT:
غُلِبَتِ الرُّومُ
فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ
Orang-orang Rom telah dikalahkan.
Di tanah yang paling rendah; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya.
Dalam masa tidak sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira -
[Ar-Rum:2-4]
Ayat ini boleh dijadikan iktibar dalam memilih pihak yang tidak memperjuangkan Islam. Walaupun kedua pihak ini tidak mewakili Islam, namun secara politiknya Nabi SAW menyokong Rom berbanding Parsi. Ini kerana Rom adalah lebih baik daripada Parsi dari beberapa segi. Yang paling utama kerana Rom adalah penganut Kristian yang merupakan agama samawi yang turut mempercayai Allah secara asas. Sedangkan Parsi adalah penganut Majusi yang menyembah selain Allah iaitu api.
Sikap kedua pihak ini terhadap Islam boleh dinilai jelas melalui utusan dakwah yang dihantarkan oleh Nabi SAW. Ketika surat dihantar kepada Maharaja Rom Heraclius, beliau hampir-hampir beriman tetapi dihalang oleh pembesarnya. Lalu beliau menolak dengan baik. Tetapi ketika menghantar surat kepada Maharaja Parsi bernama Khosrow II, beliau telah mengoyak surat tersebut tanpa habis dibacakan. Menunjukkan kebencian Parsi terhadap Islam.
Islam lebih memilih Rom kerana mereka lebih rendah mudarat berbanding Parsi. Namun bukan bererti mereka bersetuju dengan Rom, kerana pada akhirnya Islam turut berperang dengan Rom seperti yang berlaku dalam perang Mu'tah, Tabuk dan perang-perang selepas kewafatan Rasulullah SAW. Dengan menyokong satu pihak yang lebih ringan mudarat, Nabi SAW telah berjaya mengurangkan ancaman kepelbagaian musuh terhadap Islam.
Maka mengambil kira dari sudut ini, perlu untuk kita mengundi pihak yang lebih ringan mudarat terhadap Islam sekiranya tiada pilihan yang lebih baik. Dr Yusof al-Qrdhawi ketika ditanya apakah perlu untuk orang Islam di negara minoriti muslim mengundi, maka jawab beliau ya, bahkan wajib untuk memilih pemimpin yang paling kirang mudarat terhadap Islam.
✳TIDAK KELUAR MENGUNDI?
Atas asas ini juga, tidak wajar bagi umat Islam yang berada di kawasan yang tidak diwakili mana-mana calon PAS untuk tidak mengundi. Tindakan sebegitu hanya membesarkan risiko kerusi tersebut dimenangi oleh musuh Islam. Samalah juga sekiranya kesemua calon adalah non-muslim, tetap perlu mengundi atas tujuan mengurangkan mudarat terhadap kepentingan agama. Dalam situasi ini, fatwa Dr Qardawi di atas boleh diaplikasikan.
Tuan Guru Presiden PAS menulis secara panjang berkenaan risiko menolak pilihanraya di zaman ini. Maka tidak keluar mengundi dalam keadaan demikian bukanlah satu langkah yang bijak. Jangan diingat dengan tidak mengundi kerana kesemua calon non-muslim atau tidak layak, kalian boleh terlepas daripada disoal Allah. Sekiranya sikap kita tidak keluar mengundi menyebabkan calon yang memusuhi Islam menang begitu sahaja, kalian juga perlu menjawab di hadapan Allah nanti.
Sedangkan sekecil-kecil zarah perkara pun akan disoal oleh Allah, inikan pula perkara yang melibatkan kepentingan umum.
10 Rejab 1439
27 Mac 2018
_(Alang Ibn Shukrimun)_
📱Telegram:
telegram.me/AlangIbnShukrimun
📱Facebook:
fb.com/AlangShukrimun
📱Twitter:
twitter.com/alangshukrimun
#AiSSiasah
#AiSFikrah
Monday, 26 March 2018
Buku al ihtiyat
Ihtiyat (waspada) merupakan dalil syar’i yang muktabar.
Karya Syeikh Dr. Ismail Abd al-Jamili
Dalam mazhab Syafie ia merupakan kaedah dalam menerima hadis dhaif, sepertimana yang disebutkan oleh imam Nawawi.
#MemahamiFeqh
#Ihtiyat
Karya Syeikh Dr. Ismail Abd al-Jamili
Dalam mazhab Syafie ia merupakan kaedah dalam menerima hadis dhaif, sepertimana yang disebutkan oleh imam Nawawi.
#MemahamiFeqh
#Ihtiyat
Sunday, 25 March 2018
Saturday, 24 March 2018
Jadikan kami dari kumpulan yg sedikit
إذا نصحت أحداً بترك معصية كان رده:
Apabila kamu nasihatkan seseorang agar dia tinggalkan sesuatu maksiat yang dia biasa lakukan, maka biasanya dia akan jawab,
أكثر الناس تفعل ذلك لست وحدي !!
Kebanyakan orang lakukannya, bukan seorang aku sahaja yang lakukannya.
وﻟﻮ ﺑﺤﺜﺖ ﻋﻦ ﻛﻠﻤﺔ ” ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ” ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻮﺟﺪﺕ ﺑﻌﺪﻫﺎ
Jika kamu cari dalam al Quran, frasa 'kebanyakan orang' maka kamu akan dapati selepas frasa itu,
(أكثر الناس ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ -أكثر الناس ﻻ ﻳﺸﻜﺮﻭﻥ -أكثر الناس ﻻ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ )
Kebanyakan orang tidak mengetahui, kebanyakan orang tidak bersyukur, kebanyakan orang tidak beriman.
ﻭﻟﻮ ﺑﺤﺜﺖ ﻋﻦ ﻛﻠﻤﺔ ” ﺃﻛﺜﺮﻫﻢ ” ﻟﻮﺟﺪﺕ ﺑﻌﺪﻫﺎ
Jika kamu cari frasa 'kebanyakan mereka' pula, kamu akan dapati selepasnya
(أكثرهم ﻓﺎﺳﻘﻮﻥ – أكثرهم ﻳﺠﻬﻠﻮﻥ -أكثرهم ﻣﻌﺮﺿﻮﻥ -أكثرهم ﻻ ﻳﻌﻘﻠﻮﻥ -أكثرهم ﻻ ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ )
Kebanyakan mereka ialah orang yang fasiq, kebanyakan mereka orang yang jahil, kebanyakan mereka berpaling (tidak menghiraukan peringatan yang diberikan), kebanyakan mereka tidak memikirkan, kebanyakan mereka tidak ingin mendengar (teguran dan nasihat).
ﻓﻜﻦ أﻧﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻴﻬﻢ :
Maka jadikanlah diri kamu dari kalangan orang2 yang sedikit yang Allah swt telah firmankan berkenaan mereka,
{ ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺸﻜﻮﺭ }
Dan sedikit sahaja hamba-Ku yang bersyukur.
{ ﻭﻣﺎ ﺁﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺇﻻ ﻗﻠﻴﻞ }
Tidaklah beriman bersamanya kecuali sedikit sahaja.
{ ﺛﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﻦ ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﺍﻵﺧﺮﻳﻦ }
Banyak daripada kalangan orang2 terdahulu dan sedikit dari kalangan orang2 terkemudian.
اللهم ارحمنا وغفرلنا واهدنا السراط المستقيم
Apabila kamu nasihatkan seseorang agar dia tinggalkan sesuatu maksiat yang dia biasa lakukan, maka biasanya dia akan jawab,
أكثر الناس تفعل ذلك لست وحدي !!
Kebanyakan orang lakukannya, bukan seorang aku sahaja yang lakukannya.
وﻟﻮ ﺑﺤﺜﺖ ﻋﻦ ﻛﻠﻤﺔ ” ﺃﻛﺜﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ” ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻮﺟﺪﺕ ﺑﻌﺪﻫﺎ
Jika kamu cari dalam al Quran, frasa 'kebanyakan orang' maka kamu akan dapati selepas frasa itu,
(أكثر الناس ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ -أكثر الناس ﻻ ﻳﺸﻜﺮﻭﻥ -أكثر الناس ﻻ ﻳﺆﻣﻨﻮﻥ )
Kebanyakan orang tidak mengetahui, kebanyakan orang tidak bersyukur, kebanyakan orang tidak beriman.
ﻭﻟﻮ ﺑﺤﺜﺖ ﻋﻦ ﻛﻠﻤﺔ ” ﺃﻛﺜﺮﻫﻢ ” ﻟﻮﺟﺪﺕ ﺑﻌﺪﻫﺎ
Jika kamu cari frasa 'kebanyakan mereka' pula, kamu akan dapati selepasnya
(أكثرهم ﻓﺎﺳﻘﻮﻥ – أكثرهم ﻳﺠﻬﻠﻮﻥ -أكثرهم ﻣﻌﺮﺿﻮﻥ -أكثرهم ﻻ ﻳﻌﻘﻠﻮﻥ -أكثرهم ﻻ ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ )
Kebanyakan mereka ialah orang yang fasiq, kebanyakan mereka orang yang jahil, kebanyakan mereka berpaling (tidak menghiraukan peringatan yang diberikan), kebanyakan mereka tidak memikirkan, kebanyakan mereka tidak ingin mendengar (teguran dan nasihat).
ﻓﻜﻦ أﻧﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻴﻬﻢ :
Maka jadikanlah diri kamu dari kalangan orang2 yang sedikit yang Allah swt telah firmankan berkenaan mereka,
{ ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ ﻋﺒﺎﺩﻱ ﺍﻟﺸﻜﻮﺭ }
Dan sedikit sahaja hamba-Ku yang bersyukur.
{ ﻭﻣﺎ ﺁﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺇﻻ ﻗﻠﻴﻞ }
Tidaklah beriman bersamanya kecuali sedikit sahaja.
{ ﺛﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻟﻴﻦ ﻭﻗﻠﻴﻞ ﻣﻦ
ﺍﻵﺧﺮﻳﻦ }
Banyak daripada kalangan orang2 terdahulu dan sedikit dari kalangan orang2 terkemudian.
اللهم ارحمنا وغفرلنا واهدنا السراط المستقيم
..❤
Ya Rabb.. my heart hurts right now ..i feel bad..so upset... and I'm emotionally drained...Ya Rabb ..i'm trying to hide the pain but it hurts too much. .i want to scream but i lost my voice.. Ya Rabb. .i get tired to fix things.. .I have no idea what I need. . But You do..Please help me..Please hug me..
Allah Allah Allah. .
...serasakan tiada yg mulia pada diriku
Hasbiyallah wani'mal wakil. .
Allah Allah Allah. .
...serasakan tiada yg mulia pada diriku
Hasbiyallah wani'mal wakil. .
Wednesday, 21 March 2018
Isu doa
*ISU DOA & PAKATAN JAHAT/GOLONGAN ZALIM*
Muqaddimah
*Doa Ustaz Dusuki Abd Rani selari dengan syariat*
Tidak perlu kita bising-bising jika kita bukan pakatan jahat (Al-Ahzab)
Renungi hukum dan bicara Alim Ulamak tentang isu doa keburukan.
*1-HUKUM DOA KEBURUKAN KEPADA GOLONGAN ZALIM*
Imam Nawawi RA telah meletakkan satu tajuk berkaitan hukum berdoa kepada golongan zalim dalam kitabnya al-Azkar iaitu:
*"BAB: HARUS BAGI SEORANG MANUSIA UNTUK MENDOAKAN KEBURUKAN KEPADA ORANG YANG MENZALIMI ORANG-ORANG ISLAM ATAU MENZALIMI DIRINYA SENDIRI."*
Syeikh Muhammad Allan As-Siddiqi As-Syafie menghuraikan dengan berkata di bawah tajuk ini:
" Maksud *HARUS* yang disebut Al-Imam Nawawi RA adalah merangkumi *SUNAT*. Maksudnya ia tidak haram dan tidak makruh. Sekiranya doa kecelakaan kepada orang yang menzalimi manusia lain supaya terhindar dari kezalimannya maka hukumnya sunat."
Ini jelas disebut dalam Al-Quran:
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا.
Maksudnya:
"Allah tidak suka seseorang mengatakan sesuatu yang buruk kepada seseorang dengan terang-terangan melainkan orang yang dizalimi maka dia boleh menceritakan kezaliman tersebut dan Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui."
(Surah An-Nisa':148)
Perkara ini disebut dalam hadis Rasulullah SAW seperti berikut:
أنه صلى الله عليه وسلم دعا على الذين قتلوا القراء رضي الله عنهم وأدام الدعاء عليهم شهرا يقول: اللهم العن رعلا وذكوان وعصية
Maksudnya:
*"Sesungguhnya Nabi SAW mendoakan kecelakaan kepada orang-orang yang membunuh penghafaz-penghafaz Al-Quran dan sentiasa mendoakan kecelakaan kepada mereka selama sebulan*. Baginda berdoa : Ya Allah laknatilah Ri'l, Zakwan dan 'Usayyah (Nama2 kabilah)."
(Hadis Sahih. Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
*Contoh Doa Keburukan Di Zaman Para Sahabat*
Di zaman pemerintahan Saidina Umar RA, beliau telah melantik Saidina Saad bin Abi Waqqas RA sebagai gabenor di Kufah. Terdapat seorang lelaki yang bernama Usamah bin Qatadah atau Abu Sa'dah telah menuduh Saidina Sa'ad dengan kata-katanya:
أما إن نشدتنا فإن سعدا لا يسير بالسرية ولا يقسم بالسوية ولا يعدل في القضية
Maksudnya:
"Sekiranya kamu bertanya kami tentang Sa'ad, sesungguhnya dia tidak menyertai peperangan, tidak menyamaratakan pemberian dan tidak berlaku adil dalam hukuman."
Lalu Saidina Sa'ad berdoa:
اللهم إن كان عبدك هذا كاذبا قام رياء وسمعة فأطل عمره وأطل فقره وعرضه للفتن.
Maksudnya:
"Ya Allah sekiranya hamba mu ini pembohong dan melakukannya semata kerana riya' dan sum'ah maka hendaklah engkau panjangkan umurnya, kekalkan kefakirannya dan dedahkan dia kepada fitnah."
Kemudian setelah tua, lelaki yang menuduh Saidina Sa'ad RA berkata: " Aku telah terkena bencana akibat doa Sa'ad." "Abdul Malik bin Umair RA perawi hadis ini berkata: Aku melihat lelaki tersebut selepas dia tua, dua bulu keningnya telah gugur kerana terlampau tua , dia telah menganggu perempuan-perempuan muda dengan meraba mereka."
(Hadis Sahih: Riwayat: Imam Bukhari & Imam Muslim)
*2- SIAPAKAH GOLONGAN-GOLONGAN ZALIM*
Berdasarkan Al-Quranul Karim pengertian zalim sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu di antaranya menurut beberapa surah dibawah ini:
1. Menurut Surah Al-Kahf ayat 35, makna zalim sendiri merupakan *sifat keangkuhan* maupun perbuatan dari kekafirannya.
2. Menurut Surah Al-Maidah ayat 44 makna dan orang zalim ialah tidak mahu menerima dan melaksanakan hukum Allah.
3. Menurut Surah Al-Ankabut ayat 46, orang zalim menurut surah ini yaitu orang yang masih tetap membantah meskipun sudah diberikan penjelasan dan keterangan kepadanya melalui cara paling baik, serta tetap mengutamakan permusuhan.
*4. Menurut Surah An-Nisa` ayat 140, orang zalim ialah orang yang masih bersama golongan kafir dan munafik yang mengingkari dan mengejek-ngejek ayat-ayat Allah*.
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا.
Maksudnya:
"Dan sesungguhnya Allah telahpun menurunkan kepada kamu (perintahNya) di dalam Kitab (Al-Quran), iaitu: apabila kamu mendengar ayat-ayat keterangan Allah diingkari dan diejek-ejek (oleh kaum kafir dan munafik), maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka sehingga mereka masuk kepada memperkatakan soal yang lain; kerana sesungguhnya (jika kamu melakukan yang demikian), tentulah kamu sama seperti mereka.
*3- KESIMPULAN RINGKAS*
1. Harus dan Sunat berdoa kepada golongan zalim.
2. Golongan zalim antaranya ialah golongan yang membantu orang kafir dalam memerangi kaum muslimin juga ianya adalah salah satu tabiat orang munafik. Ia merupakan bahagian dari cabang kemunafikan yang selalu muncul untuk meyerang Islam. Allah Ta’ala telah menjelaskannya dalam berbagai macam nas Al-Qur’an, di antaranya adalah:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا .الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا. وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا .
Maksudnya:
"Khabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam".
(Surah An-Nisa’ 138-140)
Para ulama pun telah sepakat bahwa barangsiapa yang menjadikan orang kafir sebagai pemimpinnya, penolongnya, atau ikut bergabung dan membantu mereka dalam memerangi ummat Islam maka dia telah murtad, keluar dari agama Islam.
(Tafsir At-Tabari, 3/140)
Sekadar membicarakan keharusan doa keburukan dan siapa golongan zalim. Selebihnya kita sama-sama berserah kepada Allah. Jangan bimbang sekiranya kita bukan pakatan jahat.
Semoga Bermanfaat Dalam Mencari Kebenaran.
Al-Faqir Nik Bakri Nik Mat
https://www.facebook.com/groups/625023094246556/permalink/1627992290616293/
Muqaddimah
*Doa Ustaz Dusuki Abd Rani selari dengan syariat*
Tidak perlu kita bising-bising jika kita bukan pakatan jahat (Al-Ahzab)
Renungi hukum dan bicara Alim Ulamak tentang isu doa keburukan.
*1-HUKUM DOA KEBURUKAN KEPADA GOLONGAN ZALIM*
Imam Nawawi RA telah meletakkan satu tajuk berkaitan hukum berdoa kepada golongan zalim dalam kitabnya al-Azkar iaitu:
*"BAB: HARUS BAGI SEORANG MANUSIA UNTUK MENDOAKAN KEBURUKAN KEPADA ORANG YANG MENZALIMI ORANG-ORANG ISLAM ATAU MENZALIMI DIRINYA SENDIRI."*
Syeikh Muhammad Allan As-Siddiqi As-Syafie menghuraikan dengan berkata di bawah tajuk ini:
" Maksud *HARUS* yang disebut Al-Imam Nawawi RA adalah merangkumi *SUNAT*. Maksudnya ia tidak haram dan tidak makruh. Sekiranya doa kecelakaan kepada orang yang menzalimi manusia lain supaya terhindar dari kezalimannya maka hukumnya sunat."
Ini jelas disebut dalam Al-Quran:
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا.
Maksudnya:
"Allah tidak suka seseorang mengatakan sesuatu yang buruk kepada seseorang dengan terang-terangan melainkan orang yang dizalimi maka dia boleh menceritakan kezaliman tersebut dan Allah itu Maha Mendengar dan Maha Mengetahui."
(Surah An-Nisa':148)
Perkara ini disebut dalam hadis Rasulullah SAW seperti berikut:
أنه صلى الله عليه وسلم دعا على الذين قتلوا القراء رضي الله عنهم وأدام الدعاء عليهم شهرا يقول: اللهم العن رعلا وذكوان وعصية
Maksudnya:
*"Sesungguhnya Nabi SAW mendoakan kecelakaan kepada orang-orang yang membunuh penghafaz-penghafaz Al-Quran dan sentiasa mendoakan kecelakaan kepada mereka selama sebulan*. Baginda berdoa : Ya Allah laknatilah Ri'l, Zakwan dan 'Usayyah (Nama2 kabilah)."
(Hadis Sahih. Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
*Contoh Doa Keburukan Di Zaman Para Sahabat*
Di zaman pemerintahan Saidina Umar RA, beliau telah melantik Saidina Saad bin Abi Waqqas RA sebagai gabenor di Kufah. Terdapat seorang lelaki yang bernama Usamah bin Qatadah atau Abu Sa'dah telah menuduh Saidina Sa'ad dengan kata-katanya:
أما إن نشدتنا فإن سعدا لا يسير بالسرية ولا يقسم بالسوية ولا يعدل في القضية
Maksudnya:
"Sekiranya kamu bertanya kami tentang Sa'ad, sesungguhnya dia tidak menyertai peperangan, tidak menyamaratakan pemberian dan tidak berlaku adil dalam hukuman."
Lalu Saidina Sa'ad berdoa:
اللهم إن كان عبدك هذا كاذبا قام رياء وسمعة فأطل عمره وأطل فقره وعرضه للفتن.
Maksudnya:
"Ya Allah sekiranya hamba mu ini pembohong dan melakukannya semata kerana riya' dan sum'ah maka hendaklah engkau panjangkan umurnya, kekalkan kefakirannya dan dedahkan dia kepada fitnah."
Kemudian setelah tua, lelaki yang menuduh Saidina Sa'ad RA berkata: " Aku telah terkena bencana akibat doa Sa'ad." "Abdul Malik bin Umair RA perawi hadis ini berkata: Aku melihat lelaki tersebut selepas dia tua, dua bulu keningnya telah gugur kerana terlampau tua , dia telah menganggu perempuan-perempuan muda dengan meraba mereka."
(Hadis Sahih: Riwayat: Imam Bukhari & Imam Muslim)
*2- SIAPAKAH GOLONGAN-GOLONGAN ZALIM*
Berdasarkan Al-Quranul Karim pengertian zalim sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu di antaranya menurut beberapa surah dibawah ini:
1. Menurut Surah Al-Kahf ayat 35, makna zalim sendiri merupakan *sifat keangkuhan* maupun perbuatan dari kekafirannya.
2. Menurut Surah Al-Maidah ayat 44 makna dan orang zalim ialah tidak mahu menerima dan melaksanakan hukum Allah.
3. Menurut Surah Al-Ankabut ayat 46, orang zalim menurut surah ini yaitu orang yang masih tetap membantah meskipun sudah diberikan penjelasan dan keterangan kepadanya melalui cara paling baik, serta tetap mengutamakan permusuhan.
*4. Menurut Surah An-Nisa` ayat 140, orang zalim ialah orang yang masih bersama golongan kafir dan munafik yang mengingkari dan mengejek-ngejek ayat-ayat Allah*.
وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّىٰ يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ ۚ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا.
Maksudnya:
"Dan sesungguhnya Allah telahpun menurunkan kepada kamu (perintahNya) di dalam Kitab (Al-Quran), iaitu: apabila kamu mendengar ayat-ayat keterangan Allah diingkari dan diejek-ejek (oleh kaum kafir dan munafik), maka janganlah kamu duduk (bergaul) dengan mereka sehingga mereka masuk kepada memperkatakan soal yang lain; kerana sesungguhnya (jika kamu melakukan yang demikian), tentulah kamu sama seperti mereka.
*3- KESIMPULAN RINGKAS*
1. Harus dan Sunat berdoa kepada golongan zalim.
2. Golongan zalim antaranya ialah golongan yang membantu orang kafir dalam memerangi kaum muslimin juga ianya adalah salah satu tabiat orang munafik. Ia merupakan bahagian dari cabang kemunafikan yang selalu muncul untuk meyerang Islam. Allah Ta’ala telah menjelaskannya dalam berbagai macam nas Al-Qur’an, di antaranya adalah:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا .الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا. وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا .
Maksudnya:
"Khabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam neraka Jahannam".
(Surah An-Nisa’ 138-140)
Para ulama pun telah sepakat bahwa barangsiapa yang menjadikan orang kafir sebagai pemimpinnya, penolongnya, atau ikut bergabung dan membantu mereka dalam memerangi ummat Islam maka dia telah murtad, keluar dari agama Islam.
(Tafsir At-Tabari, 3/140)
Sekadar membicarakan keharusan doa keburukan dan siapa golongan zalim. Selebihnya kita sama-sama berserah kepada Allah. Jangan bimbang sekiranya kita bukan pakatan jahat.
Semoga Bermanfaat Dalam Mencari Kebenaran.
Al-Faqir Nik Bakri Nik Mat
https://www.facebook.com/groups/625023094246556/permalink/1627992290616293/
Muhasabah utk diriku
...tika berselisihan
Dalam kehidupan ini pasti akan wujud pergeseran dan perselisihan sesama kita. Namun kita perlu sentiasa berakhlak mulia saat itu. ..
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam telah mengajar kita agar meninggalkan perdebatan WALAUPUN kita berada atas KEBENARAN.
Aku menyeru diriku..
Sentiasa menerapkan akhlak mulia kerana akhlak mulia paling banyak mendorong ke Jannah.
Jika berlaku pergeseran dan perselisihan pendapat, huraikanlah pandangan dengan dalilnya..elakkan daripada berdebat walaupun aku yakin aku berada di pihak yang benar. Ini kerana besar jaminan pahalanya seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Elakkan dari sindir-menyindir kerana ini bukanlah akhlak yang mulia dan bukan akhlak muslim sejati.
Dalam kehidupan ini pasti akan wujud pergeseran dan perselisihan sesama kita. Namun kita perlu sentiasa berakhlak mulia saat itu. ..
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam telah mengajar kita agar meninggalkan perdebatan WALAUPUN kita berada atas KEBENARAN.
Aku menyeru diriku..
Sentiasa menerapkan akhlak mulia kerana akhlak mulia paling banyak mendorong ke Jannah.
Jika berlaku pergeseran dan perselisihan pendapat, huraikanlah pandangan dengan dalilnya..elakkan daripada berdebat walaupun aku yakin aku berada di pihak yang benar. Ini kerana besar jaminan pahalanya seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
Elakkan dari sindir-menyindir kerana ini bukanlah akhlak yang mulia dan bukan akhlak muslim sejati.
masih utuhkah??
..tutur bicaranya amat melukakan dan menyentak tangkai rasa hati..diri dinista. .diri dihina. .tegarnya lisanmu.. walau apa jua alasan. .selayak inikah dikeji.. 'kurang ajar' 'degil' ' tiada adab' 'rasa hebat'. .lagi dan lagi. .
....
....
Tuesday, 20 March 2018
..pasrah
benar katamu..
berlama lama di sini tak membuatmu beerti..
apalagi mengadapku tiap hari..
benar ucapmu. .
jika ingin tetap aku kau cintai
aku harus menjadi selayaknya seorang isteri
menjaga akhlak dan juga diri
itupun yang telah kujalani selama ini
namun ia belum mencukupi
kerna itu perlu muhasabah diri.. .
Tapi,
dengar pula ucapku
ketika aku kecewa luka juga merasa sendiri. .
itu kerna engkau tiada di sini
walau aku tau dan selalu bisa mengerti
namun aku tetap di sini menerima kata nista diri
Dengar pula pintaku. .
bila masih menurutmu,aku baik buatmu.. untukmu
berikan maaf pada khilafku di atas kerelaanmu
Namun, bila itu tidak bisa kau cipta dari ketulusan yang kau punya
kembalikan aku padaNya...
dalam keadaan suci seperti saat pertama aku kau miliki
kerna aku mampu menjaga diri dan hati saat masih sendiri...
...di penghujung perjalanan. ..
❤
berlama lama di sini tak membuatmu beerti..
apalagi mengadapku tiap hari..
benar ucapmu. .
jika ingin tetap aku kau cintai
aku harus menjadi selayaknya seorang isteri
menjaga akhlak dan juga diri
itupun yang telah kujalani selama ini
namun ia belum mencukupi
kerna itu perlu muhasabah diri.. .
Tapi,
dengar pula ucapku
ketika aku kecewa luka juga merasa sendiri. .
itu kerna engkau tiada di sini
walau aku tau dan selalu bisa mengerti
namun aku tetap di sini menerima kata nista diri
Dengar pula pintaku. .
bila masih menurutmu,aku baik buatmu.. untukmu
berikan maaf pada khilafku di atas kerelaanmu
Namun, bila itu tidak bisa kau cipta dari ketulusan yang kau punya
kembalikan aku padaNya...
dalam keadaan suci seperti saat pertama aku kau miliki
kerna aku mampu menjaga diri dan hati saat masih sendiri...
...di penghujung perjalanan. ..
❤
Puasa Rejab
HURAIAN ILMIAH HUKUM PUASA REJAB : SUNNAH ATAU BID’AH?
Oleh: Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)
بسم الله الرحمن الرحيمالحمد لله رب العلمين. وبه نستعين على أمور الدنيا والدين. وصلى الله على سيدنا محمد وآله صحبه وسلم أجمعين. قال الله تعالى : إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعلموا أن الله مع المتقين. الأية . وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة . أما بعد
PENDAHULUAN
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membahas masalah puasa Rejab.
Pertama : Tidak ada riwayat yang benar dari Rosulullah SAW yang melarang puasa Rejab.
Kedua : Banyak riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa Rejab yang tidak benar dan palsu.Dan di dalam masyarakat kita terdapat 2 kutub ekstrim.
Pertama: Adalah sekelompok kecil kaum muslimin yang menyuarakan dengan lantang bahwa puasa bulan Rejab adalah bid’ah.
Kedua: Sekelompok orang yang biasa melakukan atau menyeru puasa Rejab akan tetapi tidak menyedari telah membawa riwayat-riwayat tidak benar dan palsu.
Maka dalam risalah kecil ini kami ingin mencuba menghadirkan riwayat yang benar sekaligus pemahaman para ulama 4 madzhab tentang puasa di bulan Rejab.Sebenarnya masalah puasa rejab sudah dibahas tuntas oleh ulama-ulama terdahulu dengan jelas dan gamblang.
Akan tetapi kerana adanya kelompok kecil hamba-hamba Alloh yang biasa MENUDUH BID’AH ORANG LAIN menyuarakan dengan lantang bahwa amalan puasa di bulan Rejab adalah sesuatu yang bid’ah.
Dengan Risalah kecil ini mari kita lihat hujjah para ulama tentang puasa bulan Rejab dan mari kita juga lihat perbedaan para ulama di dalam menyikapi hukum puasa di bulan Rejab. Yang jelas bulan Rejab adalah termasuk bulan Haram yang 4 (Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rejab) dan bulan haram ini dimuliakan oleh Allah SWT sehingga tidak diperkenankan untuk berperang di dalamnya dan masih banyak keutamaan di dalam bulan-bulan haram tersebut khususnya bulan Rejab.
Dan di sini kami hanya akan membahas masalah puasa Rejab, untuk masalah yang lainnya seperti hukum merayakan Isro’ Mi’roj dan sholat malam di bulan rojab akan kami hadirkan pada risalah yang berbeda.Tidak kami pungkiri adanya hadits-hadits dho’if atau palsu (Maudhu’) yang sering dikemukakan oleh sebagian pendukung puasa Rejab.
Maka dari itu wajib bagi kami untuk menjelaskan agar jangan sampai ada yang membawa hadits-hadits palsu biarpun untuk kebaikan seperti memacu orang untuk beribadah hukumnya adalah HARAM dan DOSA BESAR sebagaimana ancaman Rosulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim :مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّءْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِArtinya : “Barang siapa sengaja berbohong atas namaku maka hendaknya mempersiapkan diri untuk menempati neraka”.
Dan perlu diketahui bahwa dengan banyaknya hadits-hadits palsu tentang keutamaan puasa Rejab itu bukan berarti tidak ada hadits yang benar yang membicarakan tentang keutamaannya bulan Rejab.
DALIL-DALIL TENTANG PUASA REJAB:
1. Dalil Tentang Puasa Rejab Secara Umum adalah untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5. Dan bulan Rejab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari khamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan dan tetap dianjurkan walaupun di bulan Rejab.
Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa.
Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ“
Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Allah akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan 27 derajat. Atau ibadah lain yang satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969 :
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
2. Dalil-dalil Puasa Rejab Secara Khusus ialah Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Sayyidina Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata : “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rejab dan ketika itu kami memang di bulan Rejab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata : “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rejab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rejab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rojab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rejab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rejab dengan utuh, dan Nabi pun pernah tidak berpuasa dengan utuh.
Ertinya di saat Nabi SAW meninggalkan puasa di bulan Rejab itu menunjukan bahwa puasa di bulan Rejab bukanlah sesuatu yang wajib. Begitulah yang difahami para ulama tentang amalan Nabi SAW, jika Nabi melakukan satu amalan kemudian Nabi meninggalkannya itu menunjukan amalan itu bukan suatu yang wajib, dan hukum mengamalkannya adalah sunnah.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah
عَنْ مُجِيْبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيْهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ : أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالَتُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَا تَعْرِفُنِيْ. قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيِّ الَّذِيْ جِئْتُكَ عَامَ اْلأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلاَّ بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ. ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِيْ فَإِنَّ بِيْ قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. رواه أبو داود
2/322“Dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rosulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rosulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rosulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rosulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rosulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rosulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rosulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rosulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rosulullah. Rosulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rosulullah), Rosulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rejab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharrom) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.”
Imam nawawi menjelaskan hadits tersebut.
قَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ" صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ" إنما أمره بالترك ; لأنه كان يشق عليه إكثار الصوم كما ذكره في أول الحديث . فأما من لم يشق عليه فصوم جميعها فضيلة . المجموع 6/439 “
Sabda Rosulullah SAW :
صم من الحرم واترك
“Berpuasalah di bulan haram kemudian tinggalkanlah”
Sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan berbuka kepada orang tersebut karena dipandang puasa terus-menerus akan memberatkannya dan menjadikan fisiknya berubah.
Adapun bagi orang yang tidak merasa berat untuk melakukan puasa, maka berpuasa dibulan Rojab seutuhnya adalah sebuah keutamaan. “Majmu’ Syarh Muhadzdzab juz 6 hal. 439
Hadits riwayat Usamah Bin Zaid
قال قلت : يا رسول الله لم أرك تصوم شهرا من الشهور ما تصوم من شعبان قال ذلك شهر غفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم. رواه النسائي 4/201
“Aku berkata kepada Rosulullah : Yaa Rosulullah aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Rosulullah SAW menjawab : Bulan sya’ban itu adalah bulan yang dilalaikan di antara bulan Rejab dan Ramadhan, dan bulan sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah SWT dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaaan aku berpuasa”. HR. Imam An-Nasa’I Juz 4 Hal. 201.
Imam Syaukani menjelaskan
ظاهر قوله في حديث أسامة : إن شعبان شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان أنه يستحب صوم رجب ; لأن الظاهر أن المراد أنهم يغفلون عن تعظيم شعبان بالصوم كما يعظمون رمضان ورجبا به . نيل الأوطار 4/291
Secara tersurat yang bisa dipahami dari hadits yang diriwayatkan oleh Usamah, Rosulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia di antara Rejab dan Ramadhan” ini menunjukkan bahwa puasa Rejab adalah sunnah sebab bisa difahami dengan jelas dari sabda Nabi SAW bahwa mereka lalai dari mengagungkan sya’ban dengan berpuasa karena mereka sibuk mengagungkan ramadhan dan Rejab dengan berpuasa”. Naylul Author juz 4 hal 291
KOMENTAR PARA ULAMA TENTANG PUASA REJAB
Dalam menyikapi tentang puasa dibulan Rejab pendapat ulama terbagi menjadi 2, akan tetapi 2 pendapat ini tidak sekeras yang kita temukan di lapangan pada saat ini yaitu dengan membi’dahkan dan memfasiqkan para pelaku puasa Rejab.
Jumhur Ulama dari Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan riwayat dari Imam Ahmad Bin Hanbal mereka mengatakan bahwasannya disunnahkan puasa di bulan Rejab semuanya dan juga ada riwayat lain dari Imam Ahmad Bin Hanbal bahwasannya makruh mengkhususkan melakukan puasa sebulan penuh di bulan Rejab.
Akan tetapi di dalam Madzhab Imam Ahmad Bin Hanbal dijelaskan bahwasannya kemakruhan ini akan hilang dengan 4 hal :
1) Dibolong (berbuka) 1 hari di bulan Rejab, atau
2) Disambung dengan puasa di bulan sebelum Rejab, atau
3) Disambung dengan puasa di bulan setelah Rejab
4) Dengan puasa di hari apapun di selain bulan rejab.
Mungkin ada yang mendengar dari salah satu siaran radio atau selebaran yang dibagi-bagi yang mengatakan bahwasannya “Puasa Rejab adalah Bid’ah Dholalah” dengan membawa Riwayat dari Nabi SAW yang melarang puasa Rojab atau riwayat dari Sayyidina Umar Bin Khottob yang mengatakan “Kami akan memukul orang yang melakukan puasa di bulan Rejab”.
Padahal riwayat tersebut adalah tidak benar dan palsu dan sungguh sangat aneh orang yang membid’ahkan puasa bulan Rejab dengan tuduhan riwayat puasa Rejab adalah hadits-haditsnya palsu akan tetapi mereka sendiri tidak sadar bahwa justru riwayat yang melarang puasa bulan Rejab adalah palsu.
Secara singkat para ulama empat madzhab tidak ada yang mengatakan puasa bulan rejab adalah bid’ah. Bahkan mereka sepakat kalau puasa bulan rejab adalah sunnah termasuk dalam madzhab Imam Ahmad bin Hambal.
Berikut ini uraian ulama empat tentang puasa rejab:
1. Pendapat Ulama’ Madzhab Hanafi·
Disebutkan dalam Fatawa Al-Hindiyah Juz 1 Hal. 202 :
)المرغوبات من الصيام أنواع ( أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ). اهـ
“Puasa yang disunnakahkan itu bermacam-macam: Puasa Muharrom, Puasa Rejab, Puasa Sya’ban, Puasa ‘Asyuro’ (tgl. 10 Muharrom)”
2. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Maliki·
Disebutkan dalam Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil Juz 2 Hal. 241:
أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ). اهـ
“Sesungguhnya disunnahkan puasa di bulan Muharrom dan puasa di bulan Rejab.”
· Disebutkan dalam Hasyiah dari Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil :
بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ). اهـ
“Disunnahkan puasa di bulan-bulan haram yang 4, paling utamanya adalah puasa di bulan Muharrom kemudian Rejab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.
· Disebutkan dalam Muqoddimah Ibnu Abi Zaid serta syarah Lil Fawaakih Al-Dawani juz 2 hal. 272 :
التنفل بالصوم مرغب فيه وكذلك , صوم يوم عاشوراء ورجب وشعبان ويوم عرفة والتروية وصوم يوم عرفة لغير الحاج أفضل منه للحاج. اهـ
“Melakukan puasa disunnahkan begitu juga puasa dihari ‘Asyuro’, bulan Rejab, bulan Sya’ban, Hari ‘Arafah dan Tarwiyah sedangkan puasa di hari ‘Arafah itu lebih utama bagi orang yang tidak haji”.
· Disebutkan dalam Syarh Ad-Dardir, syarah Muhtashor Kholil juz 1 hal. 513 :
وندب صوم المحرم ورجب وشعبان وكذا بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذوالقعدة والحجة). اهـ
“Dan disunnahkan puasa Muharrom, Rejab, Sya’ban begitu juga bulan-bulan haram lainnya yang 4 dan paling utamanya adalah puasa Muharrom kemudian Rejab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.
· Disebutkan dalam At-Taj Wa Al-Iklil juz 3 hal. 220 :
والمحرم ورجب وشعبان لو قال والمحرم وشعبان لوافق المنصوص . نقل ابن يونس : خص الله الأشهر الحرم وفضّلها وهي : المحرم ورجب وذو القعدة وذو الحجة . اهـ
“Dan disunnahkan Puasa Muharrom, Rejab dan Sya’ban, andaikan beliau berkata “Puasa Muharrom dan Sya’ban disunnahkan maka akan mencocoki Nashnya”. Dinukil dari Ibnu Yunus bahwasannya “Allah SWT mengkhususkan bulan-bulan haram dan mengutamakannya yaitu : Muharrom dan Rojab, Dzul Qo’dah dan Dzul Hijjah.”
3. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Syafi’i
· Imam An-Nawawi menyebutkan dalam Al-Majmu’ (Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab) juz 6 hal. 439 :
قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذوالقعدة وذوالحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم. اهـ
“Berkata Ulama’ kami : Dan dari puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rojab sedangkan yang paling utama adalah Muharrom”.
· Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshori menyebutkan dalam Asna Al-Mathollib juz 1 hal. 433 :)
وأفضل الأشهر للصوم( بعد رمضان الأشهر( الحرم ( ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب )وأفضلها المحرم( لخبر مسلم * أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ( ثم اقيها) وظاهره استواء البقية والظاهر تقديم رجب خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ). اهـ
“Paling utamanya bulan-bulan untuk puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rejab sedangkan paling Utamanya adalah Muharrom berdasarkan riwayat dari Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharrom kemudian bulan haram yang lainnya. Secara dhohir keutamaan diantara bulan haram yang lainnya itu sama (selain Muharrom). Dan secara dhohir mendahulukan keutamaan Rejab agar keluar dari Khilafnya ulama yang mengunggulkannya melebihi bulan-bulan Haram”
Imam Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fatawa-nya juz 2 hal. 53 :
... وأما استمرار هذا الفقيه على نهي الناس عن صوم رجب فهو جهل منه وجزاف على هذه لشريعة المطهرة فإن لم يرجع عن ذلك وإلا وجب على حكام الشريعة المطهرة زجره وتعزيره التعزير البليغ المانع له ولأمثاله من المجازفة في دين الله تعالى ويوافقه إفتاء العز بن عبد السلام إنه سئل عما نقل عن بعض المحدثين من منع صوم رجب وتعظيم حرمته وهل يصح نذر صوم جميعه فقال في جوابه : نذر صومه صحيح لازم يتقرب إلى الله تعالى بمثله والذي نهى عن صومه جاهل بمأخذ أحكام الشرع وكيف يكون منهيا عنه مع أن العلماء الذين دونوا الشريعة لم يذكر أحد منهم اندراجه فيما يكره صومه بل يكون صومه قربة إلى الله تعالى. اهـ
“Orang yang melarang puasa Rejab maka itu adalah kebodohan dan ketidak tahuan terhadap hukum syariat. Apabila ia tidak menarik ucapannya itu maka wajib bagi hakim atau penegak hukum untuk menghukumnya dengan hukuman yang keras yang dapat mencegahnya dan mencegah orang semisalnya yang merusak agama Allah SWT. Sependapat dengan ini ‘Izzuddin Abdusssalam, sesungguhnya beliau ditanya dari apa yang dinukil dari sebahagian Ahli Hadits tentang larangan puasa Rejab dan pengharamannya, dan apakah sah orang yang bernadzar puasa Rejab sebulan penuh maka beliau menjawab “Nadzar puasa Rejab itu sah dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun larangan puasa Rejab itu adalah pendapat orang yang bodoh akan pengambilan hukum-hukum syariat.
Bagaimana bisa dilarang sedangkan para Ulama’ yang dekat dengan syariat tidak ada yang menyebutkan tentang dimakruhkannya puasa Rejab bahkan dikatakan puasa Rejab adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT (sunnah)".· Disebutkan dalam Mughni Al-Muhtaj juz 2 hal. 187 :
أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم , وأفضلها المحرم لخبر مسلم* أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ثم رجب , خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ثم باقيها ثم شعبان ). اهـ
“Paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalan bulan-bulan haram, sedangkan paling utamanya adalah Muharrom berdasarkan Hadits riwayat Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Muharrom” kemudian Rejab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaan Rejab terhadap bulan-bulan haram lainnya kemudian Sya’ban”.
· Disebutkan dalam Nihayah Al-Muhtaj juz 3 hal. 211 :
اعلم أن أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم وأفضلها المحرم ثم رجب خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ثم باقيها وظاهره الاستواء ثم شعبان (. اهـ
“Ketahuilah sesungguhnya paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan-bulan Haram. Sedangkan paling utamanya adalah Muharrom kemudian Rejab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaannya atas bulan-bulan Haram yang lainnya, yang jelas keutamaannya sama dengan bulan-bulan haram yang lainnya kemudian Sya’ban”.
Pendapat dari Ulama’ Madzhab Hanbali
· Ibnu Qudamah menyebutkan dalam Al-Mughni juz 3 hal. 53 :
فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله ... قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ). اهـ
“Fasal : Dan dimakruhkan mengkhususkan Rejab dengan puasa, Imam Ahmad berkata “Apabila seseorang berpuasa bulan Rejab maka berbukalah sehari atau beberapa hari sekiranya ia tidak puasa sebulan penuh, Imam Ahmad berkata “Barangsiapa terbiasa puasa setahun maka boleh berpuasa sebulan penuh kalau tidak biasa puasa setahun janganlah berpuasa terus-menerus dan jika ingin puasa rejab sebulan penuh hendaknya ia berbuka di bulan Rejab (biarpun sehari) agar tidak menyerupai Ramadhan”.
Dari keterangan tersebut sangat jelas bahwa Imam Ahmad tidak membidahkan puasa rejab.· Disebutkan dalam Al-Furu’ Karya Ibn Muflih juz 3 hal. 118 :
فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل ابن حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما. وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة . اهـ
“Fasal : Dimakruhkan mengkhususkan Rejab dengan berpuasa berdasarkan apa yang dinukil dari Imam Ahmad Bin Hanbal dan diriwayatkan oleh Umar dan puteranya dan Abi bakrah. Imam Ahmad berkata “Diriwayatkan dari Sayyidina Umar Ra sesungguhnya beliau memukul orang yang berpuasa Rejab, dan berkata Ibnu Abbas “Hendaknya berpuasa Rejab dengan berbuka sehari atau beberapa hari”. Dan kemakruhan puasa bulan rejab akan hilang dengan berbuka (walaupun sehari) atau dengan berpuasa di bulan lain selain bulan rejab.
KESIMPULAN
Dari penjelasan dari ulama empat madzhab sangat jelas bahwa puasa bulan rejab adalah sunnah hanya menurut madzhab Imam Ahmad saja yang makruh. Dan ternyata kemakruhan puasa Rejab menurut madzhab Imam Hanbali itu pun jika dilakukan sebulan penuh.
Adapun kalau berbuka satu hari saja atau di sambung dengan sehari sebelumnya atau sesudahnya. Atau dengan melakukan puasa di selain bulan rejab maka kemakruhannya akan hilang .
Dan mereka tidak mengatakan puasa rejab bid'ah sebagaimana yang marak akhir-akhir ini disuarakan oleh kelompok orang dengan menyebar selebaran, siaran radio atau internet.
_Wallohu a 'lam bishshowab._
Oleh: Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon)
بسم الله الرحمن الرحيمالحمد لله رب العلمين. وبه نستعين على أمور الدنيا والدين. وصلى الله على سيدنا محمد وآله صحبه وسلم أجمعين. قال الله تعالى : إن عدة الشهور عند الله اثنا عشر شهرا في كتاب الله يوم خلق السماوات والأرض منها أربعة حرم ذلك الدين القيم فلا تظلموا فيهن أنفسكم وقاتلوا المشركين كافة كما يقاتلونكم كافة واعلموا أن الله مع المتقين. الأية . وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدى هدى محمد وشر الأمور محدثاتها وكل بدعة ضلالة . أما بعد
PENDAHULUAN
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam membahas masalah puasa Rejab.
Pertama : Tidak ada riwayat yang benar dari Rosulullah SAW yang melarang puasa Rejab.
Kedua : Banyak riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa Rejab yang tidak benar dan palsu.Dan di dalam masyarakat kita terdapat 2 kutub ekstrim.
Pertama: Adalah sekelompok kecil kaum muslimin yang menyuarakan dengan lantang bahwa puasa bulan Rejab adalah bid’ah.
Kedua: Sekelompok orang yang biasa melakukan atau menyeru puasa Rejab akan tetapi tidak menyedari telah membawa riwayat-riwayat tidak benar dan palsu.
Maka dalam risalah kecil ini kami ingin mencuba menghadirkan riwayat yang benar sekaligus pemahaman para ulama 4 madzhab tentang puasa di bulan Rejab.Sebenarnya masalah puasa rejab sudah dibahas tuntas oleh ulama-ulama terdahulu dengan jelas dan gamblang.
Akan tetapi kerana adanya kelompok kecil hamba-hamba Alloh yang biasa MENUDUH BID’AH ORANG LAIN menyuarakan dengan lantang bahwa amalan puasa di bulan Rejab adalah sesuatu yang bid’ah.
Dengan Risalah kecil ini mari kita lihat hujjah para ulama tentang puasa bulan Rejab dan mari kita juga lihat perbedaan para ulama di dalam menyikapi hukum puasa di bulan Rejab. Yang jelas bulan Rejab adalah termasuk bulan Haram yang 4 (Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rejab) dan bulan haram ini dimuliakan oleh Allah SWT sehingga tidak diperkenankan untuk berperang di dalamnya dan masih banyak keutamaan di dalam bulan-bulan haram tersebut khususnya bulan Rejab.
Dan di sini kami hanya akan membahas masalah puasa Rejab, untuk masalah yang lainnya seperti hukum merayakan Isro’ Mi’roj dan sholat malam di bulan rojab akan kami hadirkan pada risalah yang berbeda.Tidak kami pungkiri adanya hadits-hadits dho’if atau palsu (Maudhu’) yang sering dikemukakan oleh sebagian pendukung puasa Rejab.
Maka dari itu wajib bagi kami untuk menjelaskan agar jangan sampai ada yang membawa hadits-hadits palsu biarpun untuk kebaikan seperti memacu orang untuk beribadah hukumnya adalah HARAM dan DOSA BESAR sebagaimana ancaman Rosulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim :مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّءْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِArtinya : “Barang siapa sengaja berbohong atas namaku maka hendaknya mempersiapkan diri untuk menempati neraka”.
Dan perlu diketahui bahwa dengan banyaknya hadits-hadits palsu tentang keutamaan puasa Rejab itu bukan berarti tidak ada hadits yang benar yang membicarakan tentang keutamaannya bulan Rejab.
DALIL-DALIL TENTANG PUASA REJAB:
1. Dalil Tentang Puasa Rejab Secara Umum adalah untuk memperbanyak puasa kecuali di hari-hari yang diharamkan yang 5. Dan bulan Rejab adalah bukan termasuk hari-hari yang diharamkan. Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari khamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan dan tetap dianjurkan walaupun di bulan Rejab.
Berikut ini adalah riwayat-riwayat tentang keutamaan puasa.
Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ أَدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامُ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ“
Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”
Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No.1942:
لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”
Yang dimaksud Allah akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan 27 derajat. Atau ibadah lain yang satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan.
Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969 :
إِنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللهِ صِيَامُ دَاوُدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا
“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”
2. Dalil-dalil Puasa Rejab Secara Khusus ialah Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim
أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ حَكِيْمٍ اْلأَنْصَارِيِّ قَالَ: " سَأَلْتُ سَعِيْدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبَ ؟ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِيْ رَجَبَ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُوْلَ لاَ يَصُوْمُ"
“Sesungguhnya Sayyidina Ustman Ibn Hakim Al-Anshori, berkata : “Aku bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa di bulan Rejab dan ketika itu kami memang di bulan Rejab”, maka Sa’id menjawab: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata : “Nabi Muhammad SAW berpuasa (di bulan Rejab) hingga kami katakan beliau tidak pernah berbuka di bulan Rejab, dan beliau juga pernah berbuka di bulan Rojab, hingga kami katakan beliau tidak berpuasa di bulan Rejab.”
Dari riwayat tersebut di atas bisa dipahami bahwa Nabi SAW pernah berpuasa di bulan Rejab dengan utuh, dan Nabi pun pernah tidak berpuasa dengan utuh.
Ertinya di saat Nabi SAW meninggalkan puasa di bulan Rejab itu menunjukan bahwa puasa di bulan Rejab bukanlah sesuatu yang wajib. Begitulah yang difahami para ulama tentang amalan Nabi SAW, jika Nabi melakukan satu amalan kemudian Nabi meninggalkannya itu menunjukan amalan itu bukan suatu yang wajib, dan hukum mengamalkannya adalah sunnah.
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah
عَنْ مُجِيْبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيْهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ : أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالَتُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَا تَعْرِفُنِيْ. قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيِّ الَّذِيْ جِئْتُكَ عَامَ اْلأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلاَّ بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ. ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِيْ فَإِنَّ بِيْ قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. رواه أبو داود
2/322“Dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rosulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rosulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rosulullah apakah engkau tidak mengenalku? Rosulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu. Rosulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rosulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan, lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rosulullah) sesungguhnya aku masih kuat. Rosulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rosulullah. Rosulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rosulullah), Rosulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rejab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharrom) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.”
Imam nawawi menjelaskan hadits tersebut.
قَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ" صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ" إنما أمره بالترك ; لأنه كان يشق عليه إكثار الصوم كما ذكره في أول الحديث . فأما من لم يشق عليه فصوم جميعها فضيلة . المجموع 6/439 “
Sabda Rosulullah SAW :
صم من الحرم واترك
“Berpuasalah di bulan haram kemudian tinggalkanlah”
Sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan berbuka kepada orang tersebut karena dipandang puasa terus-menerus akan memberatkannya dan menjadikan fisiknya berubah.
Adapun bagi orang yang tidak merasa berat untuk melakukan puasa, maka berpuasa dibulan Rojab seutuhnya adalah sebuah keutamaan. “Majmu’ Syarh Muhadzdzab juz 6 hal. 439
Hadits riwayat Usamah Bin Zaid
قال قلت : يا رسول الله لم أرك تصوم شهرا من الشهور ما تصوم من شعبان قال ذلك شهر غفل الناس عنه بين رجب ورمضان وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم. رواه النسائي 4/201
“Aku berkata kepada Rosulullah : Yaa Rosulullah aku tidak pernah melihatmu berpuasa sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Rosulullah SAW menjawab : Bulan sya’ban itu adalah bulan yang dilalaikan di antara bulan Rejab dan Ramadhan, dan bulan sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal kepada Allah SWT dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaaan aku berpuasa”. HR. Imam An-Nasa’I Juz 4 Hal. 201.
Imam Syaukani menjelaskan
ظاهر قوله في حديث أسامة : إن شعبان شهر يغفل عنه الناس بين رجب ورمضان أنه يستحب صوم رجب ; لأن الظاهر أن المراد أنهم يغفلون عن تعظيم شعبان بالصوم كما يعظمون رمضان ورجبا به . نيل الأوطار 4/291
Secara tersurat yang bisa dipahami dari hadits yang diriwayatkan oleh Usamah, Rosulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia di antara Rejab dan Ramadhan” ini menunjukkan bahwa puasa Rejab adalah sunnah sebab bisa difahami dengan jelas dari sabda Nabi SAW bahwa mereka lalai dari mengagungkan sya’ban dengan berpuasa karena mereka sibuk mengagungkan ramadhan dan Rejab dengan berpuasa”. Naylul Author juz 4 hal 291
KOMENTAR PARA ULAMA TENTANG PUASA REJAB
Dalam menyikapi tentang puasa dibulan Rejab pendapat ulama terbagi menjadi 2, akan tetapi 2 pendapat ini tidak sekeras yang kita temukan di lapangan pada saat ini yaitu dengan membi’dahkan dan memfasiqkan para pelaku puasa Rejab.
Jumhur Ulama dari Madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan riwayat dari Imam Ahmad Bin Hanbal mereka mengatakan bahwasannya disunnahkan puasa di bulan Rejab semuanya dan juga ada riwayat lain dari Imam Ahmad Bin Hanbal bahwasannya makruh mengkhususkan melakukan puasa sebulan penuh di bulan Rejab.
Akan tetapi di dalam Madzhab Imam Ahmad Bin Hanbal dijelaskan bahwasannya kemakruhan ini akan hilang dengan 4 hal :
1) Dibolong (berbuka) 1 hari di bulan Rejab, atau
2) Disambung dengan puasa di bulan sebelum Rejab, atau
3) Disambung dengan puasa di bulan setelah Rejab
4) Dengan puasa di hari apapun di selain bulan rejab.
Mungkin ada yang mendengar dari salah satu siaran radio atau selebaran yang dibagi-bagi yang mengatakan bahwasannya “Puasa Rejab adalah Bid’ah Dholalah” dengan membawa Riwayat dari Nabi SAW yang melarang puasa Rojab atau riwayat dari Sayyidina Umar Bin Khottob yang mengatakan “Kami akan memukul orang yang melakukan puasa di bulan Rejab”.
Padahal riwayat tersebut adalah tidak benar dan palsu dan sungguh sangat aneh orang yang membid’ahkan puasa bulan Rejab dengan tuduhan riwayat puasa Rejab adalah hadits-haditsnya palsu akan tetapi mereka sendiri tidak sadar bahwa justru riwayat yang melarang puasa bulan Rejab adalah palsu.
Secara singkat para ulama empat madzhab tidak ada yang mengatakan puasa bulan rejab adalah bid’ah. Bahkan mereka sepakat kalau puasa bulan rejab adalah sunnah termasuk dalam madzhab Imam Ahmad bin Hambal.
Berikut ini uraian ulama empat tentang puasa rejab:
1. Pendapat Ulama’ Madzhab Hanafi·
Disebutkan dalam Fatawa Al-Hindiyah Juz 1 Hal. 202 :
)المرغوبات من الصيام أنواع ( أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ). اهـ
“Puasa yang disunnakahkan itu bermacam-macam: Puasa Muharrom, Puasa Rejab, Puasa Sya’ban, Puasa ‘Asyuro’ (tgl. 10 Muharrom)”
2. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Maliki·
Disebutkan dalam Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil Juz 2 Hal. 241:
أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ). اهـ
“Sesungguhnya disunnahkan puasa di bulan Muharrom dan puasa di bulan Rejab.”
· Disebutkan dalam Hasyiah dari Syarh Al-Khorsyi ‘Ala Kholil :
بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ). اهـ
“Disunnahkan puasa di bulan-bulan haram yang 4, paling utamanya adalah puasa di bulan Muharrom kemudian Rejab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.
· Disebutkan dalam Muqoddimah Ibnu Abi Zaid serta syarah Lil Fawaakih Al-Dawani juz 2 hal. 272 :
التنفل بالصوم مرغب فيه وكذلك , صوم يوم عاشوراء ورجب وشعبان ويوم عرفة والتروية وصوم يوم عرفة لغير الحاج أفضل منه للحاج. اهـ
“Melakukan puasa disunnahkan begitu juga puasa dihari ‘Asyuro’, bulan Rejab, bulan Sya’ban, Hari ‘Arafah dan Tarwiyah sedangkan puasa di hari ‘Arafah itu lebih utama bagi orang yang tidak haji”.
· Disebutkan dalam Syarh Ad-Dardir, syarah Muhtashor Kholil juz 1 hal. 513 :
وندب صوم المحرم ورجب وشعبان وكذا بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذوالقعدة والحجة). اهـ
“Dan disunnahkan puasa Muharrom, Rejab, Sya’ban begitu juga bulan-bulan haram lainnya yang 4 dan paling utamanya adalah puasa Muharrom kemudian Rejab, Duzl Qo’dah dan Dzul Hijjah”.
· Disebutkan dalam At-Taj Wa Al-Iklil juz 3 hal. 220 :
والمحرم ورجب وشعبان لو قال والمحرم وشعبان لوافق المنصوص . نقل ابن يونس : خص الله الأشهر الحرم وفضّلها وهي : المحرم ورجب وذو القعدة وذو الحجة . اهـ
“Dan disunnahkan Puasa Muharrom, Rejab dan Sya’ban, andaikan beliau berkata “Puasa Muharrom dan Sya’ban disunnahkan maka akan mencocoki Nashnya”. Dinukil dari Ibnu Yunus bahwasannya “Allah SWT mengkhususkan bulan-bulan haram dan mengutamakannya yaitu : Muharrom dan Rojab, Dzul Qo’dah dan Dzul Hijjah.”
3. Pendapat dari Ulama’ Madzhab Syafi’i
· Imam An-Nawawi menyebutkan dalam Al-Majmu’ (Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab) juz 6 hal. 439 :
قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذوالقعدة وذوالحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم. اهـ
“Berkata Ulama’ kami : Dan dari puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rojab sedangkan yang paling utama adalah Muharrom”.
· Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshori menyebutkan dalam Asna Al-Mathollib juz 1 hal. 433 :)
وأفضل الأشهر للصوم( بعد رمضان الأشهر( الحرم ( ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب )وأفضلها المحرم( لخبر مسلم * أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ( ثم اقيها) وظاهره استواء البقية والظاهر تقديم رجب خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ). اهـ
“Paling utamanya bulan-bulan untuk puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Haram yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharrom dan Rejab sedangkan paling Utamanya adalah Muharrom berdasarkan riwayat dari Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah bulan Allah Muharrom kemudian bulan haram yang lainnya. Secara dhohir keutamaan diantara bulan haram yang lainnya itu sama (selain Muharrom). Dan secara dhohir mendahulukan keutamaan Rejab agar keluar dari Khilafnya ulama yang mengunggulkannya melebihi bulan-bulan Haram”
Imam Ibnu Hajar menyebutkan dalam Fatawa-nya juz 2 hal. 53 :
... وأما استمرار هذا الفقيه على نهي الناس عن صوم رجب فهو جهل منه وجزاف على هذه لشريعة المطهرة فإن لم يرجع عن ذلك وإلا وجب على حكام الشريعة المطهرة زجره وتعزيره التعزير البليغ المانع له ولأمثاله من المجازفة في دين الله تعالى ويوافقه إفتاء العز بن عبد السلام إنه سئل عما نقل عن بعض المحدثين من منع صوم رجب وتعظيم حرمته وهل يصح نذر صوم جميعه فقال في جوابه : نذر صومه صحيح لازم يتقرب إلى الله تعالى بمثله والذي نهى عن صومه جاهل بمأخذ أحكام الشرع وكيف يكون منهيا عنه مع أن العلماء الذين دونوا الشريعة لم يذكر أحد منهم اندراجه فيما يكره صومه بل يكون صومه قربة إلى الله تعالى. اهـ
“Orang yang melarang puasa Rejab maka itu adalah kebodohan dan ketidak tahuan terhadap hukum syariat. Apabila ia tidak menarik ucapannya itu maka wajib bagi hakim atau penegak hukum untuk menghukumnya dengan hukuman yang keras yang dapat mencegahnya dan mencegah orang semisalnya yang merusak agama Allah SWT. Sependapat dengan ini ‘Izzuddin Abdusssalam, sesungguhnya beliau ditanya dari apa yang dinukil dari sebahagian Ahli Hadits tentang larangan puasa Rejab dan pengharamannya, dan apakah sah orang yang bernadzar puasa Rejab sebulan penuh maka beliau menjawab “Nadzar puasa Rejab itu sah dan bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun larangan puasa Rejab itu adalah pendapat orang yang bodoh akan pengambilan hukum-hukum syariat.
Bagaimana bisa dilarang sedangkan para Ulama’ yang dekat dengan syariat tidak ada yang menyebutkan tentang dimakruhkannya puasa Rejab bahkan dikatakan puasa Rejab adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT (sunnah)".· Disebutkan dalam Mughni Al-Muhtaj juz 2 hal. 187 :
أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم , وأفضلها المحرم لخبر مسلم* أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ثم رجب , خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ثم باقيها ثم شعبان ). اهـ
“Paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalan bulan-bulan haram, sedangkan paling utamanya adalah Muharrom berdasarkan Hadits riwayat Imam Muslim “Paling utamanya puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Muharrom” kemudian Rejab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaan Rejab terhadap bulan-bulan haram lainnya kemudian Sya’ban”.
· Disebutkan dalam Nihayah Al-Muhtaj juz 3 hal. 211 :
اعلم أن أفضل الشهور للصوم بعد رمضان الأشهر الحرم وأفضلها المحرم ثم رجب خروجا من خلاف من فضله على الأشهر الحرم ثم باقيها وظاهره الاستواء ثم شعبان (. اهـ
“Ketahuilah sesungguhnya paling utamanya bulan-bulan untuk melakukan puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan-bulan Haram. Sedangkan paling utamanya adalah Muharrom kemudian Rejab agar keluar dari Khilaf tentang keutamaannya atas bulan-bulan Haram yang lainnya, yang jelas keutamaannya sama dengan bulan-bulan haram yang lainnya kemudian Sya’ban”.
Pendapat dari Ulama’ Madzhab Hanbali
· Ibnu Qudamah menyebutkan dalam Al-Mughni juz 3 hal. 53 :
فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله ... قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ). اهـ
“Fasal : Dan dimakruhkan mengkhususkan Rejab dengan puasa, Imam Ahmad berkata “Apabila seseorang berpuasa bulan Rejab maka berbukalah sehari atau beberapa hari sekiranya ia tidak puasa sebulan penuh, Imam Ahmad berkata “Barangsiapa terbiasa puasa setahun maka boleh berpuasa sebulan penuh kalau tidak biasa puasa setahun janganlah berpuasa terus-menerus dan jika ingin puasa rejab sebulan penuh hendaknya ia berbuka di bulan Rejab (biarpun sehari) agar tidak menyerupai Ramadhan”.
Dari keterangan tersebut sangat jelas bahwa Imam Ahmad tidak membidahkan puasa rejab.· Disebutkan dalam Al-Furu’ Karya Ibn Muflih juz 3 hal. 118 :
فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل ابن حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما. وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة . اهـ
“Fasal : Dimakruhkan mengkhususkan Rejab dengan berpuasa berdasarkan apa yang dinukil dari Imam Ahmad Bin Hanbal dan diriwayatkan oleh Umar dan puteranya dan Abi bakrah. Imam Ahmad berkata “Diriwayatkan dari Sayyidina Umar Ra sesungguhnya beliau memukul orang yang berpuasa Rejab, dan berkata Ibnu Abbas “Hendaknya berpuasa Rejab dengan berbuka sehari atau beberapa hari”. Dan kemakruhan puasa bulan rejab akan hilang dengan berbuka (walaupun sehari) atau dengan berpuasa di bulan lain selain bulan rejab.
KESIMPULAN
Dari penjelasan dari ulama empat madzhab sangat jelas bahwa puasa bulan rejab adalah sunnah hanya menurut madzhab Imam Ahmad saja yang makruh. Dan ternyata kemakruhan puasa Rejab menurut madzhab Imam Hanbali itu pun jika dilakukan sebulan penuh.
Adapun kalau berbuka satu hari saja atau di sambung dengan sehari sebelumnya atau sesudahnya. Atau dengan melakukan puasa di selain bulan rejab maka kemakruhannya akan hilang .
Dan mereka tidak mengatakan puasa rejab bid'ah sebagaimana yang marak akhir-akhir ini disuarakan oleh kelompok orang dengan menyebar selebaran, siaran radio atau internet.
_Wallohu a 'lam bishshowab._
Monday, 19 March 2018
Istilah..
ISTILAH-ISTILAH DALAM KITAB FIQH MAZHAB SYAFIE
Muqaddimah
Mazhab Syafie kaya dengan istilah. Perkembangan mazhab itu sendiri dari satu zaman ke zaman menyebabkan timbulnya pelbagai istilah fiqh bagi memudahkan proses pembelajaran penuntut ilmu. Antara lain tujuan wujudnya istilah-istilah tersebut ialah bagi meringkaskan gaya penulisan kitab fiqh. Biasanya taarif istilah disebut pada permulaan kitab.
Namun, ada juga ulama yang melihat bahawa ia menyusahkan orang ramai. Kata Ibn Khaldun dalam Muqaddimahnya:
"Perlu diketahui, antara yang menyusahkan orang ramai dalam penguasaan ilmu dan pencapaian matlamatnya adalah kerana terlalu banyak karangan ulama, berbeza-beza istilah dan bermacam-macam gaya olahannya.
Apabila ia dapat diingati dan difahami, barulah seseorang pelajar dapat berpindah ke tahap penguasaan ilmu yang seterusnya.
Di sini, pelajar perlu menghafal kesemua atau sebahagian besar istilah-istilah tersebut dan mengambil kira gaya olahan pengarangnya.
Dengan cara sebegini, sudah tentu seseorang itu tidak dapat menguasai walaupun satu bidang ilmu dalam hidupnya. Ia rebah dan gagal sebelum mencapai tahap penguasaannya."
Istilah-Istilah Fiqh
Kita biasa dengar, baca dan faham istilah hukum fiqh seperti FARDHU, WAJIB, FARDHU AIN, FARDHU KIFAYAH, RUKUN, SYARAT, SUNAT, HARUS, HARAM, MAKRUH, TUNAI, QADHA, MENGULANG(I'ADAH).
Tetapi apabila ada istilah-istilah yang agak tidak biasa kepada orang awam seperti KHILAFUL AWLA, MAKRUH TAHRIM, MAKRUH TANZIH, AL AQWAL, AL AUJUH, AL TURUQ, AL AZHAR, AL MASYHUR, AL ASHAB, AL ASOH, AL SOHIH, AL NAS, AL MAZHAB, AL TAKHRIJ, AL JADID, AL QADIM, QILA KAZA, THORIQAH IRAQ, THORIQAH KHURASAN, AL MUKTAMAD, AL MUKHTAR dan seumpamanya; mereka pasti tertanya-tanya. Ini memerlukan penjelasan lebih lanjut oleh ahli ilmu yang memberi kuliah. Tetapi jika pemberi kuliah pun keliru, bagaimana mungkin orang awam akan faham. Cuma kebiasaannya ia dibicarakan dalam pengajian di pondok-pondok dan universiti barangkali.
Gelaran Ulama Dalam Mazhab Syafie
Tadi bab istilah-istilah fiqh. Ini pula bab gelaran dalam mazhab Syafie. Boleh tahan banyak juga. Contohnya AL IMAM, AL QADHI, AL QADHIAN, AL SYARIH, SYARIH, QALA BA'DHUHUM, AL SYAIKHAN, AL SYUYUKH, SHAIKHUNA, SHAIKH AL ISLAM, SYAIKHI dan seumpamanya. Semuanya merujuk makna tersendiri. Setengah istilah tersebut mempunyai makna berbeza walaupun sebutan yang sama apabila ditemui dalam kitab dan pengarang yang berbeza.
KESIMPULAN
Kepada ustaz-ustaz muda termasuklah diri sendiri ini (nisbah pada ilmunya), perbanyakkan guru dan pengajian. Rajin-rajinkan diri membaca untuk menambah khazanah ilmu di dada. Bersabarlah dengan suasana masyarakat yang ada. Bersabarlah dengan perbezaan pendapat yang ada. Kekadang yang kita rasa pendapat yang kita tahu itulah paling betul dan benar, rupa-rupanya tidak kepada orang lain dek kerana perbezaan cara istinbat sesuatu dalil. Itu belum lagi membicarakan kuat atau lemahnya sesuatu dalil itu.
Banyaknya istilah-istilah ini menjadi cabaran yang wajib disahut oleh ustaz-ustaz dan penuntut ilmu. Pandanglah ia sebagai suatu yang positif dan teruskan budaya ilmu dalam masyarakat Islam kita.
Muqaddimah
Mazhab Syafie kaya dengan istilah. Perkembangan mazhab itu sendiri dari satu zaman ke zaman menyebabkan timbulnya pelbagai istilah fiqh bagi memudahkan proses pembelajaran penuntut ilmu. Antara lain tujuan wujudnya istilah-istilah tersebut ialah bagi meringkaskan gaya penulisan kitab fiqh. Biasanya taarif istilah disebut pada permulaan kitab.
Namun, ada juga ulama yang melihat bahawa ia menyusahkan orang ramai. Kata Ibn Khaldun dalam Muqaddimahnya:
"Perlu diketahui, antara yang menyusahkan orang ramai dalam penguasaan ilmu dan pencapaian matlamatnya adalah kerana terlalu banyak karangan ulama, berbeza-beza istilah dan bermacam-macam gaya olahannya.
Apabila ia dapat diingati dan difahami, barulah seseorang pelajar dapat berpindah ke tahap penguasaan ilmu yang seterusnya.
Di sini, pelajar perlu menghafal kesemua atau sebahagian besar istilah-istilah tersebut dan mengambil kira gaya olahan pengarangnya.
Dengan cara sebegini, sudah tentu seseorang itu tidak dapat menguasai walaupun satu bidang ilmu dalam hidupnya. Ia rebah dan gagal sebelum mencapai tahap penguasaannya."
Istilah-Istilah Fiqh
Kita biasa dengar, baca dan faham istilah hukum fiqh seperti FARDHU, WAJIB, FARDHU AIN, FARDHU KIFAYAH, RUKUN, SYARAT, SUNAT, HARUS, HARAM, MAKRUH, TUNAI, QADHA, MENGULANG(I'ADAH).
Tetapi apabila ada istilah-istilah yang agak tidak biasa kepada orang awam seperti KHILAFUL AWLA, MAKRUH TAHRIM, MAKRUH TANZIH, AL AQWAL, AL AUJUH, AL TURUQ, AL AZHAR, AL MASYHUR, AL ASHAB, AL ASOH, AL SOHIH, AL NAS, AL MAZHAB, AL TAKHRIJ, AL JADID, AL QADIM, QILA KAZA, THORIQAH IRAQ, THORIQAH KHURASAN, AL MUKTAMAD, AL MUKHTAR dan seumpamanya; mereka pasti tertanya-tanya. Ini memerlukan penjelasan lebih lanjut oleh ahli ilmu yang memberi kuliah. Tetapi jika pemberi kuliah pun keliru, bagaimana mungkin orang awam akan faham. Cuma kebiasaannya ia dibicarakan dalam pengajian di pondok-pondok dan universiti barangkali.
Gelaran Ulama Dalam Mazhab Syafie
Tadi bab istilah-istilah fiqh. Ini pula bab gelaran dalam mazhab Syafie. Boleh tahan banyak juga. Contohnya AL IMAM, AL QADHI, AL QADHIAN, AL SYARIH, SYARIH, QALA BA'DHUHUM, AL SYAIKHAN, AL SYUYUKH, SHAIKHUNA, SHAIKH AL ISLAM, SYAIKHI dan seumpamanya. Semuanya merujuk makna tersendiri. Setengah istilah tersebut mempunyai makna berbeza walaupun sebutan yang sama apabila ditemui dalam kitab dan pengarang yang berbeza.
KESIMPULAN
Kepada ustaz-ustaz muda termasuklah diri sendiri ini (nisbah pada ilmunya), perbanyakkan guru dan pengajian. Rajin-rajinkan diri membaca untuk menambah khazanah ilmu di dada. Bersabarlah dengan suasana masyarakat yang ada. Bersabarlah dengan perbezaan pendapat yang ada. Kekadang yang kita rasa pendapat yang kita tahu itulah paling betul dan benar, rupa-rupanya tidak kepada orang lain dek kerana perbezaan cara istinbat sesuatu dalil. Itu belum lagi membicarakan kuat atau lemahnya sesuatu dalil itu.
Banyaknya istilah-istilah ini menjadi cabaran yang wajib disahut oleh ustaz-ustaz dan penuntut ilmu. Pandanglah ia sebagai suatu yang positif dan teruskan budaya ilmu dalam masyarakat Islam kita.
Tuesday, 13 March 2018
Saturday, 10 March 2018
..membahagiakan
Sejuk hati membaca nasihat ini...
Credit: Ustazah Dato Norhafizah Musa
🌹Hidup ini tinggal sisa dan saki baki yang kita tidak tahu bila ia akan berakhir. Oleh itu jadilah kita orang yang paling bahagia dan membahagiakan. Orang yang ceria dan menceriakan.
Jadilah ibu yang menjadi kedamaian pada anak-anak.
Jika kita seorang isteri, jadilah isteri yang memberi kebahagiaan, keceriaan dan manfaat pada suami kita.
Jika kita menjadi sahabat jadilah sahabat yang mendamaikan
Jika kita menjadi anak jadilah anak yang menyejukkan kedua ibubapa
Kerna hidup ini hanya seketika.
Siapa duga dan sangka saat kudrat dengan kesihatan yang baik tiba-tiba kematian datang menimpa tanpa di sangka.
Pengajaran untuk kita betapa rapuhnya hidup kita. Kematian itu tidak mengira masa dan usia. Muda mahupun tua.
Jangan bertangguh untuk menjadi anak yang baik.
Jangan bertangguh untuk menjadi isteri yang baik
Jangan bertangguh untuk menjadi suami yang baik
Jangan bertangguh menjadi ibu yang baik
Jangan bertangguh menjadi sahabat yang baik
Jangan bertangguh menjadi pekerja yang baik
Jangan bertangguh menjadi majikan yang baik
Kadang-kadang kita terasa hati, kecewa, sakit hati, sedih.
Maaf kan sahaja. Jadilah orang yang memberi manfaat pada orang lain.
Kerana kematian itu sangat rapuh.
Jadilah orang yang bahagia dan membahagiakan.
Kita tidak tahu bila tiba masa kita mengadap Allah. Orang yang kita sayang pasti kita akan tinggalkan. Dan perpisahan itu adalah dengan sebuah kematian🌹
Credit: Ustazah Dato Norhafizah Musa
🌹Hidup ini tinggal sisa dan saki baki yang kita tidak tahu bila ia akan berakhir. Oleh itu jadilah kita orang yang paling bahagia dan membahagiakan. Orang yang ceria dan menceriakan.
Jadilah ibu yang menjadi kedamaian pada anak-anak.
Jika kita seorang isteri, jadilah isteri yang memberi kebahagiaan, keceriaan dan manfaat pada suami kita.
Jika kita menjadi sahabat jadilah sahabat yang mendamaikan
Jika kita menjadi anak jadilah anak yang menyejukkan kedua ibubapa
Kerna hidup ini hanya seketika.
Siapa duga dan sangka saat kudrat dengan kesihatan yang baik tiba-tiba kematian datang menimpa tanpa di sangka.
Pengajaran untuk kita betapa rapuhnya hidup kita. Kematian itu tidak mengira masa dan usia. Muda mahupun tua.
Jangan bertangguh untuk menjadi anak yang baik.
Jangan bertangguh untuk menjadi isteri yang baik
Jangan bertangguh untuk menjadi suami yang baik
Jangan bertangguh menjadi ibu yang baik
Jangan bertangguh menjadi sahabat yang baik
Jangan bertangguh menjadi pekerja yang baik
Jangan bertangguh menjadi majikan yang baik
Kadang-kadang kita terasa hati, kecewa, sakit hati, sedih.
Maaf kan sahaja. Jadilah orang yang memberi manfaat pada orang lain.
Kerana kematian itu sangat rapuh.
Jadilah orang yang bahagia dan membahagiakan.
Kita tidak tahu bila tiba masa kita mengadap Allah. Orang yang kita sayang pasti kita akan tinggalkan. Dan perpisahan itu adalah dengan sebuah kematian🌹
Friday, 9 March 2018
..biarpun lama namun amat berilmu
*✳ Catatan Khas : Tuan Guru Presiden PAS Berbahas, Dewan Parlimen Berubah Bagaikan Dewan Kuliah Universiti*
1. Pada tepat jam 12.00 tengah hari tadi, giliran Ahli Parlimen Marang, YB Dato' Seri Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang membahaskan Titah Diraja. Saya begitu tidak menyangka suasana perbahasan menjadi begitu menarik, dan mengasyikkan. Sesiapa yang berada di dalam Dewan mahupun menonton secara langsung pasti berasa teruja kerana suasana Dewan yang biasanya gamat dengan pertelingkahan dan bertikam lidah berubah menjadi diskusi ilmiah bagaikan dalam dewan kuliah universiti.
2. Asalnya masa yang diperuntukkan hanya 30 minit tetapi atas budibicara Dato' Timbalan Speaker, Tuan Guru Presiden dibenarkan untuk berbahas selama 1 jam kerana ramai Ahli Parlimen lain daripada BN mahupun Pembangkang yang berminat bangun membuat pencelahan. Mereka bertanya dengan penuh adab tatasusila bahkan ada Ahli Parlimen DAP yang memanggil nama "Tuan Guru" sedangkan kebiasaannya sesama Ahli Parlimen akan memanggil " Yang Berhormat (nama kawasan yang diwakili). Ada Ahli Parlimen BN yang bangun bertanya memulakan dengan lafaz "Subhanallah, Tabarakallah" kerana beliau begitu tertarik dengan isi perbahasan Tuan Guru Presiden.
3. Antara kelainan yang dapat saya perhatikan dalam perbahasan kali ini, Tuan Guru Presiden berucap tanpa teks, hanya sesekali merujuk catatan isi penting, ia membuatkan suasana yang lebih santai, spontan, banyak eye-contact dan gerakan tangan.
4. Di awal ucapan, beliau menyebut perbahasan akan menyentuh 2 perkara yang terkandung dalam Titah Diraja iaitu:
a) Sokongan Yang di-Pertuan Agong terhadap segala inisiatif bagi mendaulatkan Islam sebagai agama persekutuan dan pemerkasaan Mahkamah Syariah.
b) Seruan Yang di-Pertuan Agong agar hentikan berpolitik untuk kepentingan sempit.
5. Berikut adalah intipati utama ucapan perbahasan beliau:
- Seruan transformasi yang diwar-warkan oleh kerajaan perlulah mengikut petunjuk di dalam Al Quran.
Transformasi positif sepertimana dalam ayat 11, Surah Ar Ra'du, yang bermaksud "Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum melainkan mereka mengubahnya sendiri"
- Pembangunan insan akan dapat membangunkan negara dan ummat, Allah memulakan Islam di bumi Mekah yang kering, tidak ada apa-apa hasil,
lalu manusia dibangunkan dengan ilmu, akhlak, dan jatidiri.
- Kita kembali kepada Perlembagaan yang diasaskan oleh mereka generasi awal samada di pihak kerajaan dan pembangkang yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan walaupun berbeza dasar dan pendekatan politik. Suruhanjaya Reid telah menetapkan Perkara 3 Perlembagaan Persekutuan iaitu Islam sebagai Agama Persekutuan, manakala agama lain bebas diamalkan, dan Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan iaitu Bahasa Melayu sebagai Bahasa Kebangsaan, dan hak bahasa ibunda masing-masing.
- Yang di-Pertuan Agong menyeru agar mendaulatkan Islam sebagai agama persekutuan. Apabila hendak mendaulatkan Islam, perlulah berpandu kepada agama Islam yang disebut dalam Al Quran iaitu Ad Din dan kaffah (sempurna) sifatnya. Kita jangan terpengaruh dengan takrif agama mengikut Bahasa Inggeris, penjajah kita dan juga yang terkandung dalam Kitab Bible. Tuan Guru memetik :
"Jesus said to them, “Render to Caesar the things that are Caesar’s, and to God the things that are God’s.” ( Mark 12:17)
Ia menunjukkan pemisahan agama dan politik sedangkan Islam agama yang berdaulat. Islam menentang diktator dan teokrasi.
Ayat Quran menyebut mengenai adanya pemerintah yang berlagak bagaikan Tuhan samada bernama raja seperti Firaun dan Namrud, ataupun Al Malak (pemimpin-pemimpin).
[Pencelahan oleh YB DAP Bukit Mertajam- mohon penjelasan lanjut berkenaan tafsiran Bible yang dibaca oleh Tuan Guru]
- Tuan Guru menceritakan tentang sejarah dalam agama Kristian yang menindas golongan ilmuan, manakala golongan agamawan bersekongkol dengan pemerintah, merebut kuasa melalui pengutipan cukai pengampunan dosa. Apabila Tamadun Islam mula mempengaruhi Barat maka lahirlah idelogi Sekularisme yang memisahkan agama daripada politik.
- Apa yang dibawa ke negara ini oleh penjajah British bukanlah ajaran asal Kristian tetapi ajaran yang sudah dipinda bagi menyekat kuasa agama Islam dengan merampas kuasa Raja-Raja. Agama dihadkan kepada sekadar nikah-cerai, pembahagian harta-pusaka, dan wakaf. Kuasa tanah, pentadbiran, dan kerakyatan dialmbil oleh British. Selepas merdeka, pemikiran British ini patutlah dibuang.
- Usaha pemerkasaan Mahkamah Syariah amatlah dialukan. Apa yang ada hari ini, Mahkamah Syariah lebih rendah daripada Mahkamah Majistret padahal kita sebut Islam adalah Agama Persekutuan. bagaimana Mahkamah Syariah lebih rendah daripada Mahkamah di daerah-daerah.?
Saranan Yang di-Pertuan Agong agar Mahkamah Syariah diperkasakan amatlah disokong dan dilalukan.
[Pencelahan oleh YB PKR Bukit Katil yang mencadangkan agar Hakim Mahkamah Syariah dilantik oleh Suruhanjaya sepertimana Hakim Mahkamah Sivil, agar mereka bukan sekadar penjawat awam biasa]
- Tuan Guru bersetuju cadangan itu tetapi mahukan aspek yang lebih luas iaitu kadar hukuman. Kuasa hukuman sepatutnya lebih tinggi dan sebolehnya menepati syariat yang sepenuhnya. Dalam hal ini, penganut bukan Islam jangan bimbang kerana wujudnya jaminan dalam Islam iaitu tidak ada paksaan untuk memeluk Islam. Ayat Quran juga menyebut mengenai larangan meroboh rumah ibadah agama lain. Lihatlah di Mesir, masih ada gereja yang dimiliki oleh Kristian Ortodok Koptik yang ada sebelum Islam. di Iran ada rumah api yang dimiliki oleh penganut agama Majusi, di Indonesia alam Melayu ini masih ada candi Borobudur. Ini menunjukkan kebebasan beragama yang dijamin oleh Islam.
- Dalam aspek pelaksanaan undang-undang, orang Islam tertakluk kepada undang-undang Islam tetapi hal ehwal umum seperti trafik jalanraya, tetap sama untuk semua yang Islam dan bukan Islam. Contohnya, tidak boleh dibuat lampu hijau untuk orang Islam boleh jalan manakala yang bukan Islam kena berhenti, pasti huru-hara di jalanraya.
[Pencelahan oleh YB BN Rompin yang berpandangan soal pendekatan kita apabila menyebut pemerkasaan Mahkamah Syariah berbanding penekanan Hudud boleh membuatkan orang bukan Islam tidaklah terkejut sangat yang cuba memahami Islam]
- Tuan Guru Presiden menjelaskan dalam Islam adanya undang-undang Perlembagaan, perdagangan, keluarga, jenayah, antarabangsa, semuanya ada dalam Islam. Seringkali golongan orientalis menggunakan Hudud sebagai senjata menyerang Islam, hukum potong tangan dijadikan hujjah menakutkan orang bukan Islam.
- Pernah berlaku satu Dialog pada tahun 1971,di antara Vatican City (wakil Barat) dan pemikir Islam yang dianjurkan di Vatican dan Riyadh. Isu potong tangan ini timbul, mereka menyangka apabila ada jumlah 70,000 pencuri maka kesemuanya dipotong tangan. Mereka tidak sedar bahawa undan-undang Islam sifatnya mendidik, bukan menghukum. Hukuman yang hendak dijatuhkan sangat ketat termasuk ciri hakim, saksi, penjenayah, kadar curian, hubungan pencuri dan mangsa. Mengikut Islam, hakim perlu cari jalan membebaskan pesalah, kerana Islam menggalakkan pengampunan dan bertaubat. Apa yang penting undang-undang ini mendidik, bagi menggerunkan penjenayah dan semua orang. Apa yang hendak ditakutkan jika kita tidak mencuri..? Lihat di Arab Saudi adanya keamanan, kedai boleh ditutup hanya dengan kain tanpa kunci yang kukuh mahupun jaga yang gagah perkasa. Inilah kehebatan undang-undang.
- Hukuman sebatan dalam Islam bersifat tidak mencederakan tetapi memalukan. Hukuman tidak boleh pecah kulit, bukan macam dalam penjara hari ini yang menggunakan rotan yang kuat sehingga tercabut kulit dari isi. Dalam sirah ada seorang tua yang kurus melakukan kesalahan, dihukum sebat sebanyak 100 sebatan, orang bertanya kepada Nabi, bagaimana hendak dilaksanakan hukuman ini.? Nabi menjawab, ambil 100 ranting, pukul 1 kali sahaja di khalayak ramai.
Inilah keindahan hukum Islam, jangan percaya seperti dalam filem yang ingin memburukkan imej Islam yang
[Pencelahan oleh YB PKR Penampang yang berpandangan tidak setuju undang-undang agama diperluaskan lagi penguatkuasaannya kerana itu syarat asal kemasukan Sabah ke dalam Malaysia dahulu]
- Tuan Guru Presiden menjawab dalam Perlembagaan Malaysia adanya sistem Federalisme yang memberikan hak agama adalah kuasa kerajaan negeri, maka terpulanglah kepada Kerajaan Negeri masing-masing, Beliau mengimbau kembali sejarah Islam. adanya pemerintahan yang begitu luas daripada India sehinggalah ke Sepanyol di Barat yang turut mengamalkan federalisme, zaman itu tiada lagi internet dan telefon. Raja Najasyi, pemerintah Habsyah yang baru memeluk Islam berhadapan dengan paderi Kristian yang tidak bersetuju dengan beliau, Hudud ditangguhkan berasaskan realiti masyarakat di situ. Ini adalah keanjalan yang ada dalam pelaksanaan Syariat Islam.
*Timbalan Speaker memaklumkan ramai yang berminat dengan perbahasan YB Marang,
[Pencelahan oleh YB BN Bagan Serai yang menyatakan beliau begitu tertarik mendengar penjelasan mengenai undang-undang Islam yang diterangkan oleh Tuan Guru Presiden, beliau meminta pendapat perlukah diubah undang-undang bagi mencegah jenayah dadah yang masih belum dapat ditangani sehingga sekarang.?]
- Tuan Guru Presiden menerangkan adanya 3 bahagian dalam undang-undang Islam iaitu Qisos (hal kecederaan), Hudud (hal moral), dan Ta'zir (hal yang tiada dalam Hudud dan Qisos). Dadah termasuk dalam Ta'zir yang tertakluk kepada budibicara pemerintah. Undang-undang Islam adanya aspek ruh spiritual, ini tidak ada pada undang-undang Barat. Makna spiritual ini ialah seseorang itu percaya bahawa sekiranya dia tidak dihukum di dunia, dia tetap tidak dapat lari daripada hukuman di Akhirat. Sebab itu dalam sejarah Islam, ada pesalah datang serah diri mengaku salah kerana adanya aspek spiritual dalam diri ini. Perbincangan lanjut diperlukan dalam hal ini, kerana masa yang ada sekarang singkat dan bukannya dalam kelas kuliah undang-undang.
[Pencelahan sekali lagi oleh YB BN Rompin bangun mencadangkan agar Perlembagaan sediaada tidak dipinda tetapi Mahkamah Syariah yang perlu diperkasa.]
- Tuan Guru Presiden menjawab ada perkara yang beliau setuju dan ada yang beliau tidak setuju. Islam sebagai agama persekutuan tidak perlu dpinda, tetapi undang-undang lain boleh dipinda seiring dengan perkembangan semasa. Semenjak beliau berada di Parlimen pada tahun 1990 lagi, sudah banyak kali pindaan Perlembagaan dibuat. Ini menunjukkan kita boleh fleksibel, tidak perlu jumud dalam semua perkara.
Contohnya, hukuman gantung sampai mati yang menggunakan tali. Islam menetapkan hukuman bunuh perlu dilaksana tetapi bukan menyeksakan. Hukuman mati tetap perlu ada, cuma kaedah yang berbeza. Dalam Islam adanya perkara Tsawabit (yang sudah tetap, tidak boleh berubah) dan Mutaghaiyyirat (yang boleh berubah mengikut perkembangan.
[Pencelahan oleh YB BN Julau yang bertanya berkenaan berita dalam media bahawa Tuan Guru Presiden mendakwa orang Islam ditawarkan wang oleh gerakan Missionary untuk memeluk agama Kristian]
- Tuan Guru Presiden menjelaskan beliau mendapat maklumat berkenaan wujudnya aktiviti sedemikian seperti di negara Afrika. Dalam Islam pun ada, iaitu wang zakat untuk menggalakkan orang masuk Islam, dalam Kristian pun ada, itu hal agama mereka. Apa yang lebih penting ialah menjaga keharmonian, sebab itu dalam Islam menggalakkan dialog antara satu sama lain bagi berhujjah dengan tidak menimbulkan ketegangan.
Biar kita berbeza pendapat, jangan berpecah.
[Pencelahan sekali lagi oleh YB BN Julau yang berpandangan tidak boleh orang yang dihormati dan bergelar Tuan Guru membuat dakwaan sebegitu terhadap agama Kristian]
- Tuan Guru Presiden berkata terserah kepada pihak berkuasa untuk menyiasat dan membuat tindakan selanjutnya. Beliau memetik kata-kata Imam Al Ghazali, "agama asas kehidupan manusia, kuasa pemerintahan adalah pengawas, perkara yang tidak ada asas akan runtuh."
Apabila kita tidak mengikut agama, maka akan runtuh kehidupan. Usah percaya dengan Islamophobia, yang mengatakan Islam agama pengganas sedangkan Kristian juga ada pengganas sepertimana di Ireland, pengganas dalam agama Hindu di India, 2 PM India dibunuh oleh Hindu. Jangan dituduh Islam sahaja.
Sebenarnya, Islam menentang keganasan, menggalakkan hubungan yang baik. Islam melarang membunuh kucing, dan boleh pahala apabila memberi minum anjing yang dahaga, bagaimana mungkin Islam membenarkan manusia dibunuh sesuka hati.?
- Seterusnya, Tuan Guru Presiden membahaskan betapa pentingnya memartabatkan Bahasa Melayu yang merupakan Bahasa Kebangsaan, bahasa perantara kaum. Bahasa adalah naluri fitrah manusia, yang menjadi medium komunikasi, dan mencari ilmu. Bagi mengilmukan sesuatu bangsa maka perlulah dipelajari dalam bahasa ibunda masing-masing, yang menjadi jiwa bangsa. Mengapa ilmu asas pun hendak dipelajari dengan menggunakan bahasa asing.? Solat itu dalam Bahasa Arab tetapi kita belajar solat dalam Bahasa Melayu.
Mengapa kita tinggalkan bahasa kita sendiri untuk belajar Sains.? Hal ini menyebabkan kaum Bumiputera ketinggalan.
Kita cuba lihat di peringkat antabangsa, ketua-ketua negara asing berucap di PBB dalam bahasa ibunda sendiri.
*Timbalan Speaker menggesa YB Marang membahaskan mengenai isi kedua Titah Diraja berkenaan hentikan berpolitik untuk kepentingan sempit.
Beliau turut memberi izin YB Marang berbahas sehingga jam 1.00 petang.
- Tuan Guru Presiden menjelaskan kita tidak boleh berhenti daripada politik kerana ia adalah sebahagian kehidupan manusia. Namun, yang masalahnya apabila berpolitik melampau, sehingga meninggalkan akhlak, perangai yang baik. Ini tidak elok. Seruan ini kepada semua, tidak tuju kepada tertentu.
Lantas, Tuan Guru Presiden memetik kata-kata Saidina Abu Bakar As Siddiq dilantik sebagai Khalifah Ketua Negara, "wahai tuan-tuan, saya telah dipilih menjadi pemimpin kamu, saya bukan orang yang terbaik. Kalau saya baik, tolonglah saya, saya tidak baik, perbetulkan saya. Benar adalah amanah, bohong adalah khianat."
Ini menunjukkan budaya memecat pemimpin tidak digalakkan dalam Islam, kita perlu sabar dan memperbetulkan pemimpin.
- Lihat pada Arab Spring, apa yang jadi.? Musim bunga yang tidak berbuah sehingga berlaku campurtangan asing dalam negara yang menghuru-harakan negara.
Walaupun saya tidak setuju dengan kerajaan, tetapi kita sabar.
PAS menyertai arena politik tanah air sejak sebelum merdeka sehingga ke hari ini, part-parti lain banyak yang baru ditubuhkan kemudian. Kita sabar, kita menang, kita kalah, kita rebah, kita bangun, kita banyak kerusi, kita tiada kerusi langsung, kita tidak kisah, yang penting jangan mengacau rakyat. Ini yang perlu kita jaga betul-betul. (bunyi tepukan sokongan daripada Ahli Dewan).
Saya tidak mengampu sesiapa, orang hendak sokong, sokonglah, yang tidak mahu, tidak mengapa.
6. Tuan Guru Presiden menamatkan ucapan beliau pada jam 12.50 tengah hari. Sesungguhnya, suasana ucapan perbahasan beliau tadi begitu menarik kerana wujud perbincangan dua hala secara ilmiah dan penuh adab. Tuan Guru Presiden dengan berani menyampaikan mesej dakwah Islam secara hikmah dan tegas berprinsip kepada sekalian Ahli Dewan samada yang beragama Islam dan bukan Islam.
7. Sejurus Tuan Guru Presiden menamatkan ucapan, sempat mengiringi beliau ke kereta sambil mengucapkan tahniah atas ucapan yang begitu menarik. Beliau memaklumkan tidak dapat meneruskan ucapan sehingga jam 1.00 petang kerana tekak sudah kering. Beliau bertolak pulang ke Pejabat Agung PAS bagi meneruskan tugasan untuk mpengerusikan mesyuarat parti pula.
Catatan oleh,
Syed Ahmad Fadhli,
Pegawai Lajnah Hal Ehwal Parlimen PAS
1. Pada tepat jam 12.00 tengah hari tadi, giliran Ahli Parlimen Marang, YB Dato' Seri Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang membahaskan Titah Diraja. Saya begitu tidak menyangka suasana perbahasan menjadi begitu menarik, dan mengasyikkan. Sesiapa yang berada di dalam Dewan mahupun menonton secara langsung pasti berasa teruja kerana suasana Dewan yang biasanya gamat dengan pertelingkahan dan bertikam lidah berubah menjadi diskusi ilmiah bagaikan dalam dewan kuliah universiti.
2. Asalnya masa yang diperuntukkan hanya 30 minit tetapi atas budibicara Dato' Timbalan Speaker, Tuan Guru Presiden dibenarkan untuk berbahas selama 1 jam kerana ramai Ahli Parlimen lain daripada BN mahupun Pembangkang yang berminat bangun membuat pencelahan. Mereka bertanya dengan penuh adab tatasusila bahkan ada Ahli Parlimen DAP yang memanggil nama "Tuan Guru" sedangkan kebiasaannya sesama Ahli Parlimen akan memanggil " Yang Berhormat (nama kawasan yang diwakili). Ada Ahli Parlimen BN yang bangun bertanya memulakan dengan lafaz "Subhanallah, Tabarakallah" kerana beliau begitu tertarik dengan isi perbahasan Tuan Guru Presiden.
3. Antara kelainan yang dapat saya perhatikan dalam perbahasan kali ini, Tuan Guru Presiden berucap tanpa teks, hanya sesekali merujuk catatan isi penting, ia membuatkan suasana yang lebih santai, spontan, banyak eye-contact dan gerakan tangan.
4. Di awal ucapan, beliau menyebut perbahasan akan menyentuh 2 perkara yang terkandung dalam Titah Diraja iaitu:
a) Sokongan Yang di-Pertuan Agong terhadap segala inisiatif bagi mendaulatkan Islam sebagai agama persekutuan dan pemerkasaan Mahkamah Syariah.
b) Seruan Yang di-Pertuan Agong agar hentikan berpolitik untuk kepentingan sempit.
5. Berikut adalah intipati utama ucapan perbahasan beliau:
- Seruan transformasi yang diwar-warkan oleh kerajaan perlulah mengikut petunjuk di dalam Al Quran.
Transformasi positif sepertimana dalam ayat 11, Surah Ar Ra'du, yang bermaksud "Allah tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum melainkan mereka mengubahnya sendiri"
- Pembangunan insan akan dapat membangunkan negara dan ummat, Allah memulakan Islam di bumi Mekah yang kering, tidak ada apa-apa hasil,
lalu manusia dibangunkan dengan ilmu, akhlak, dan jatidiri.
- Kita kembali kepada Perlembagaan yang diasaskan oleh mereka generasi awal samada di pihak kerajaan dan pembangkang yang sama-sama memperjuangkan kemerdekaan walaupun berbeza dasar dan pendekatan politik. Suruhanjaya Reid telah menetapkan Perkara 3 Perlembagaan Persekutuan iaitu Islam sebagai Agama Persekutuan, manakala agama lain bebas diamalkan, dan Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan iaitu Bahasa Melayu sebagai Bahasa Kebangsaan, dan hak bahasa ibunda masing-masing.
- Yang di-Pertuan Agong menyeru agar mendaulatkan Islam sebagai agama persekutuan. Apabila hendak mendaulatkan Islam, perlulah berpandu kepada agama Islam yang disebut dalam Al Quran iaitu Ad Din dan kaffah (sempurna) sifatnya. Kita jangan terpengaruh dengan takrif agama mengikut Bahasa Inggeris, penjajah kita dan juga yang terkandung dalam Kitab Bible. Tuan Guru memetik :
"Jesus said to them, “Render to Caesar the things that are Caesar’s, and to God the things that are God’s.” ( Mark 12:17)
Ia menunjukkan pemisahan agama dan politik sedangkan Islam agama yang berdaulat. Islam menentang diktator dan teokrasi.
Ayat Quran menyebut mengenai adanya pemerintah yang berlagak bagaikan Tuhan samada bernama raja seperti Firaun dan Namrud, ataupun Al Malak (pemimpin-pemimpin).
[Pencelahan oleh YB DAP Bukit Mertajam- mohon penjelasan lanjut berkenaan tafsiran Bible yang dibaca oleh Tuan Guru]
- Tuan Guru menceritakan tentang sejarah dalam agama Kristian yang menindas golongan ilmuan, manakala golongan agamawan bersekongkol dengan pemerintah, merebut kuasa melalui pengutipan cukai pengampunan dosa. Apabila Tamadun Islam mula mempengaruhi Barat maka lahirlah idelogi Sekularisme yang memisahkan agama daripada politik.
- Apa yang dibawa ke negara ini oleh penjajah British bukanlah ajaran asal Kristian tetapi ajaran yang sudah dipinda bagi menyekat kuasa agama Islam dengan merampas kuasa Raja-Raja. Agama dihadkan kepada sekadar nikah-cerai, pembahagian harta-pusaka, dan wakaf. Kuasa tanah, pentadbiran, dan kerakyatan dialmbil oleh British. Selepas merdeka, pemikiran British ini patutlah dibuang.
- Usaha pemerkasaan Mahkamah Syariah amatlah dialukan. Apa yang ada hari ini, Mahkamah Syariah lebih rendah daripada Mahkamah Majistret padahal kita sebut Islam adalah Agama Persekutuan. bagaimana Mahkamah Syariah lebih rendah daripada Mahkamah di daerah-daerah.?
Saranan Yang di-Pertuan Agong agar Mahkamah Syariah diperkasakan amatlah disokong dan dilalukan.
[Pencelahan oleh YB PKR Bukit Katil yang mencadangkan agar Hakim Mahkamah Syariah dilantik oleh Suruhanjaya sepertimana Hakim Mahkamah Sivil, agar mereka bukan sekadar penjawat awam biasa]
- Tuan Guru bersetuju cadangan itu tetapi mahukan aspek yang lebih luas iaitu kadar hukuman. Kuasa hukuman sepatutnya lebih tinggi dan sebolehnya menepati syariat yang sepenuhnya. Dalam hal ini, penganut bukan Islam jangan bimbang kerana wujudnya jaminan dalam Islam iaitu tidak ada paksaan untuk memeluk Islam. Ayat Quran juga menyebut mengenai larangan meroboh rumah ibadah agama lain. Lihatlah di Mesir, masih ada gereja yang dimiliki oleh Kristian Ortodok Koptik yang ada sebelum Islam. di Iran ada rumah api yang dimiliki oleh penganut agama Majusi, di Indonesia alam Melayu ini masih ada candi Borobudur. Ini menunjukkan kebebasan beragama yang dijamin oleh Islam.
- Dalam aspek pelaksanaan undang-undang, orang Islam tertakluk kepada undang-undang Islam tetapi hal ehwal umum seperti trafik jalanraya, tetap sama untuk semua yang Islam dan bukan Islam. Contohnya, tidak boleh dibuat lampu hijau untuk orang Islam boleh jalan manakala yang bukan Islam kena berhenti, pasti huru-hara di jalanraya.
[Pencelahan oleh YB BN Rompin yang berpandangan soal pendekatan kita apabila menyebut pemerkasaan Mahkamah Syariah berbanding penekanan Hudud boleh membuatkan orang bukan Islam tidaklah terkejut sangat yang cuba memahami Islam]
- Tuan Guru Presiden menjelaskan dalam Islam adanya undang-undang Perlembagaan, perdagangan, keluarga, jenayah, antarabangsa, semuanya ada dalam Islam. Seringkali golongan orientalis menggunakan Hudud sebagai senjata menyerang Islam, hukum potong tangan dijadikan hujjah menakutkan orang bukan Islam.
- Pernah berlaku satu Dialog pada tahun 1971,di antara Vatican City (wakil Barat) dan pemikir Islam yang dianjurkan di Vatican dan Riyadh. Isu potong tangan ini timbul, mereka menyangka apabila ada jumlah 70,000 pencuri maka kesemuanya dipotong tangan. Mereka tidak sedar bahawa undan-undang Islam sifatnya mendidik, bukan menghukum. Hukuman yang hendak dijatuhkan sangat ketat termasuk ciri hakim, saksi, penjenayah, kadar curian, hubungan pencuri dan mangsa. Mengikut Islam, hakim perlu cari jalan membebaskan pesalah, kerana Islam menggalakkan pengampunan dan bertaubat. Apa yang penting undang-undang ini mendidik, bagi menggerunkan penjenayah dan semua orang. Apa yang hendak ditakutkan jika kita tidak mencuri..? Lihat di Arab Saudi adanya keamanan, kedai boleh ditutup hanya dengan kain tanpa kunci yang kukuh mahupun jaga yang gagah perkasa. Inilah kehebatan undang-undang.
- Hukuman sebatan dalam Islam bersifat tidak mencederakan tetapi memalukan. Hukuman tidak boleh pecah kulit, bukan macam dalam penjara hari ini yang menggunakan rotan yang kuat sehingga tercabut kulit dari isi. Dalam sirah ada seorang tua yang kurus melakukan kesalahan, dihukum sebat sebanyak 100 sebatan, orang bertanya kepada Nabi, bagaimana hendak dilaksanakan hukuman ini.? Nabi menjawab, ambil 100 ranting, pukul 1 kali sahaja di khalayak ramai.
Inilah keindahan hukum Islam, jangan percaya seperti dalam filem yang ingin memburukkan imej Islam yang
[Pencelahan oleh YB PKR Penampang yang berpandangan tidak setuju undang-undang agama diperluaskan lagi penguatkuasaannya kerana itu syarat asal kemasukan Sabah ke dalam Malaysia dahulu]
- Tuan Guru Presiden menjawab dalam Perlembagaan Malaysia adanya sistem Federalisme yang memberikan hak agama adalah kuasa kerajaan negeri, maka terpulanglah kepada Kerajaan Negeri masing-masing, Beliau mengimbau kembali sejarah Islam. adanya pemerintahan yang begitu luas daripada India sehinggalah ke Sepanyol di Barat yang turut mengamalkan federalisme, zaman itu tiada lagi internet dan telefon. Raja Najasyi, pemerintah Habsyah yang baru memeluk Islam berhadapan dengan paderi Kristian yang tidak bersetuju dengan beliau, Hudud ditangguhkan berasaskan realiti masyarakat di situ. Ini adalah keanjalan yang ada dalam pelaksanaan Syariat Islam.
*Timbalan Speaker memaklumkan ramai yang berminat dengan perbahasan YB Marang,
[Pencelahan oleh YB BN Bagan Serai yang menyatakan beliau begitu tertarik mendengar penjelasan mengenai undang-undang Islam yang diterangkan oleh Tuan Guru Presiden, beliau meminta pendapat perlukah diubah undang-undang bagi mencegah jenayah dadah yang masih belum dapat ditangani sehingga sekarang.?]
- Tuan Guru Presiden menerangkan adanya 3 bahagian dalam undang-undang Islam iaitu Qisos (hal kecederaan), Hudud (hal moral), dan Ta'zir (hal yang tiada dalam Hudud dan Qisos). Dadah termasuk dalam Ta'zir yang tertakluk kepada budibicara pemerintah. Undang-undang Islam adanya aspek ruh spiritual, ini tidak ada pada undang-undang Barat. Makna spiritual ini ialah seseorang itu percaya bahawa sekiranya dia tidak dihukum di dunia, dia tetap tidak dapat lari daripada hukuman di Akhirat. Sebab itu dalam sejarah Islam, ada pesalah datang serah diri mengaku salah kerana adanya aspek spiritual dalam diri ini. Perbincangan lanjut diperlukan dalam hal ini, kerana masa yang ada sekarang singkat dan bukannya dalam kelas kuliah undang-undang.
[Pencelahan sekali lagi oleh YB BN Rompin bangun mencadangkan agar Perlembagaan sediaada tidak dipinda tetapi Mahkamah Syariah yang perlu diperkasa.]
- Tuan Guru Presiden menjawab ada perkara yang beliau setuju dan ada yang beliau tidak setuju. Islam sebagai agama persekutuan tidak perlu dpinda, tetapi undang-undang lain boleh dipinda seiring dengan perkembangan semasa. Semenjak beliau berada di Parlimen pada tahun 1990 lagi, sudah banyak kali pindaan Perlembagaan dibuat. Ini menunjukkan kita boleh fleksibel, tidak perlu jumud dalam semua perkara.
Contohnya, hukuman gantung sampai mati yang menggunakan tali. Islam menetapkan hukuman bunuh perlu dilaksana tetapi bukan menyeksakan. Hukuman mati tetap perlu ada, cuma kaedah yang berbeza. Dalam Islam adanya perkara Tsawabit (yang sudah tetap, tidak boleh berubah) dan Mutaghaiyyirat (yang boleh berubah mengikut perkembangan.
[Pencelahan oleh YB BN Julau yang bertanya berkenaan berita dalam media bahawa Tuan Guru Presiden mendakwa orang Islam ditawarkan wang oleh gerakan Missionary untuk memeluk agama Kristian]
- Tuan Guru Presiden menjelaskan beliau mendapat maklumat berkenaan wujudnya aktiviti sedemikian seperti di negara Afrika. Dalam Islam pun ada, iaitu wang zakat untuk menggalakkan orang masuk Islam, dalam Kristian pun ada, itu hal agama mereka. Apa yang lebih penting ialah menjaga keharmonian, sebab itu dalam Islam menggalakkan dialog antara satu sama lain bagi berhujjah dengan tidak menimbulkan ketegangan.
Biar kita berbeza pendapat, jangan berpecah.
[Pencelahan sekali lagi oleh YB BN Julau yang berpandangan tidak boleh orang yang dihormati dan bergelar Tuan Guru membuat dakwaan sebegitu terhadap agama Kristian]
- Tuan Guru Presiden berkata terserah kepada pihak berkuasa untuk menyiasat dan membuat tindakan selanjutnya. Beliau memetik kata-kata Imam Al Ghazali, "agama asas kehidupan manusia, kuasa pemerintahan adalah pengawas, perkara yang tidak ada asas akan runtuh."
Apabila kita tidak mengikut agama, maka akan runtuh kehidupan. Usah percaya dengan Islamophobia, yang mengatakan Islam agama pengganas sedangkan Kristian juga ada pengganas sepertimana di Ireland, pengganas dalam agama Hindu di India, 2 PM India dibunuh oleh Hindu. Jangan dituduh Islam sahaja.
Sebenarnya, Islam menentang keganasan, menggalakkan hubungan yang baik. Islam melarang membunuh kucing, dan boleh pahala apabila memberi minum anjing yang dahaga, bagaimana mungkin Islam membenarkan manusia dibunuh sesuka hati.?
- Seterusnya, Tuan Guru Presiden membahaskan betapa pentingnya memartabatkan Bahasa Melayu yang merupakan Bahasa Kebangsaan, bahasa perantara kaum. Bahasa adalah naluri fitrah manusia, yang menjadi medium komunikasi, dan mencari ilmu. Bagi mengilmukan sesuatu bangsa maka perlulah dipelajari dalam bahasa ibunda masing-masing, yang menjadi jiwa bangsa. Mengapa ilmu asas pun hendak dipelajari dengan menggunakan bahasa asing.? Solat itu dalam Bahasa Arab tetapi kita belajar solat dalam Bahasa Melayu.
Mengapa kita tinggalkan bahasa kita sendiri untuk belajar Sains.? Hal ini menyebabkan kaum Bumiputera ketinggalan.
Kita cuba lihat di peringkat antabangsa, ketua-ketua negara asing berucap di PBB dalam bahasa ibunda sendiri.
*Timbalan Speaker menggesa YB Marang membahaskan mengenai isi kedua Titah Diraja berkenaan hentikan berpolitik untuk kepentingan sempit.
Beliau turut memberi izin YB Marang berbahas sehingga jam 1.00 petang.
- Tuan Guru Presiden menjelaskan kita tidak boleh berhenti daripada politik kerana ia adalah sebahagian kehidupan manusia. Namun, yang masalahnya apabila berpolitik melampau, sehingga meninggalkan akhlak, perangai yang baik. Ini tidak elok. Seruan ini kepada semua, tidak tuju kepada tertentu.
Lantas, Tuan Guru Presiden memetik kata-kata Saidina Abu Bakar As Siddiq dilantik sebagai Khalifah Ketua Negara, "wahai tuan-tuan, saya telah dipilih menjadi pemimpin kamu, saya bukan orang yang terbaik. Kalau saya baik, tolonglah saya, saya tidak baik, perbetulkan saya. Benar adalah amanah, bohong adalah khianat."
Ini menunjukkan budaya memecat pemimpin tidak digalakkan dalam Islam, kita perlu sabar dan memperbetulkan pemimpin.
- Lihat pada Arab Spring, apa yang jadi.? Musim bunga yang tidak berbuah sehingga berlaku campurtangan asing dalam negara yang menghuru-harakan negara.
Walaupun saya tidak setuju dengan kerajaan, tetapi kita sabar.
PAS menyertai arena politik tanah air sejak sebelum merdeka sehingga ke hari ini, part-parti lain banyak yang baru ditubuhkan kemudian. Kita sabar, kita menang, kita kalah, kita rebah, kita bangun, kita banyak kerusi, kita tiada kerusi langsung, kita tidak kisah, yang penting jangan mengacau rakyat. Ini yang perlu kita jaga betul-betul. (bunyi tepukan sokongan daripada Ahli Dewan).
Saya tidak mengampu sesiapa, orang hendak sokong, sokonglah, yang tidak mahu, tidak mengapa.
6. Tuan Guru Presiden menamatkan ucapan beliau pada jam 12.50 tengah hari. Sesungguhnya, suasana ucapan perbahasan beliau tadi begitu menarik kerana wujud perbincangan dua hala secara ilmiah dan penuh adab. Tuan Guru Presiden dengan berani menyampaikan mesej dakwah Islam secara hikmah dan tegas berprinsip kepada sekalian Ahli Dewan samada yang beragama Islam dan bukan Islam.
7. Sejurus Tuan Guru Presiden menamatkan ucapan, sempat mengiringi beliau ke kereta sambil mengucapkan tahniah atas ucapan yang begitu menarik. Beliau memaklumkan tidak dapat meneruskan ucapan sehingga jam 1.00 petang kerana tekak sudah kering. Beliau bertolak pulang ke Pejabat Agung PAS bagi meneruskan tugasan untuk mpengerusikan mesyuarat parti pula.
Catatan oleh,
Syed Ahmad Fadhli,
Pegawai Lajnah Hal Ehwal Parlimen PAS
PANAMA DANCE
Saya ingin mengajak semua khususnya para wanita untuk menghayati sebuah hadis Nabi SAW:
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِي هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّقَنَاةَ، فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ، فَيُوثِقُهَا رِبَاطًا مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
“Dajjal akan turun di daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah. Yang paling ramai akan menjadi pengikutnya adalah kaum wanita, sehinggakan seorang lelaki akan bersegera pulang ke rumahnya (untuk melihat atau menjaga) isteri, ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan ibu saudaranya, kemudian diikatnya mereka kerana bimbang jika mereka keluar (lalu) bertemu Dajjal (dan menjadi pengikutnya)” [riwayat Ahmad, dinilai sahih oleh syeikh Ahmad Syakir].
Di zaman ini terlampau banyak fitnah yang menimpa umat Islam khususnya para wanita muslimah.
Terlampau banyak “trending” luar yang menerjah masuk ke setiap rumah, malah setiap poket kita, sehingga satu persatu "sarang biawak" tersebut kita masuki.
Saya terbayangkan peringatan baginda SAW dalam hadis di atas bahawa kaum wanita-lah yang paling mudah dan ramai yang terjebak dalam fitnah Dajjal sehingga wujud segelintir kaum lelaki yang begitu khuatir fitnah tersebut menimpa isteri, anak perempuan dan kaum keluarga wanita mereka sehingga menghalang mereka keluar rumah.
Adakah ini petandanya??
Jika “Dajjal kecil” sebegini pun sudah disahuti serta menarik begitu ramai wanita menjadi “pengikut”nya, bagaimanalah keadaannya ketika kedatangan “Dajjal besar” nanti??
Saya ingin mengajak semua khususnya para wanita untuk menghayati sebuah hadis Nabi SAW:
يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِي هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّقَنَاةَ، فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ، فَيُوثِقُهَا رِبَاطًا مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
“Dajjal akan turun di daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah. Yang paling ramai akan menjadi pengikutnya adalah kaum wanita, sehinggakan seorang lelaki akan bersegera pulang ke rumahnya (untuk melihat atau menjaga) isteri, ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan ibu saudaranya, kemudian diikatnya mereka kerana bimbang jika mereka keluar (lalu) bertemu Dajjal (dan menjadi pengikutnya)” [riwayat Ahmad, dinilai sahih oleh syeikh Ahmad Syakir].
Di zaman ini terlampau banyak fitnah yang menimpa umat Islam khususnya para wanita muslimah.
Terlampau banyak “trending” luar yang menerjah masuk ke setiap rumah, malah setiap poket kita, sehingga satu persatu "sarang biawak" tersebut kita masuki.
Saya terbayangkan peringatan baginda SAW dalam hadis di atas bahawa kaum wanita-lah yang paling mudah dan ramai yang terjebak dalam fitnah Dajjal sehingga wujud segelintir kaum lelaki yang begitu khuatir fitnah tersebut menimpa isteri, anak perempuan dan kaum keluarga wanita mereka sehingga menghalang mereka keluar rumah.
Adakah ini petandanya??
Jika “Dajjal kecil” sebegini pun sudah disahuti serta menarik begitu ramai wanita menjadi “pengikut”nya, bagaimanalah keadaannya ketika kedatangan “Dajjal besar” nanti??
Thursday, 8 March 2018
Power of money
*Extremely interesting & Must Read*
*POWER OF MONEY*
By Adam Khoo (Singapore 's youngest millionaire at 26 yrs.)
Some of you may already know that I travel around the region pretty frequently, having to visit and conduct seminars at my offices in Malaysia, Indonesia, Thailand and Suzhou (China). I am in the airport almost every other week so I get to bump into many people who have attended my seminars or have read my books.
Recently, someone came up to me on a plane to KL and looked rather shocked. He asked, 'How come a millionaire like you is traveling economy?' My reply was, 'That's why I am a millionaire. ' He still looked pretty confused.
This again confirms that greatest lie ever told about wealth (which I wrote about in my latest book 'Secrets of Self-Made Millionaires'). Many people have been brainwashed to think that millionaires have to wear Gucci, Hugo Boss, Rolex, and sit on first class in air travel. This is why so many people never become rich because the moment they earn more money, they think that it is only natural that they spend more, putting them back to square one.
The truth is that most self-made millionaires are frugal and only spend on what is necessary and of value. That is why they are able to accumulate and multiply their wealth so much faster.
Over the last 7 years, I have saved about 80% of my income while today I save only about 60% (because I have my wife, mother in law, 2 maids, 2 kids, etc. to support). Still, it is way above most people who save 10% of their income (if they are lucky).
I refuse to buy a first class ticket or to buy a $300 shirt because I think that it is a complete waste of money. However, I happily pay $1,300 to send my 2-year old daughter to Julia Gabriel Speech and Drama without thinking twice.
When I joined the YEO (Young Entrepreneur's Orgn) a few years back (YEO is an exclusive club open to those who are under 40 and make over $1m a year in their own business), I discovered that those who were self-made thought like me. Many of them with net worth well over $5 m, travelled economy class and some even drove Hondas, Toyotas and Nissans, not Audis, Mercs, BMWs..
I noticed that it was only those who never had to work hard to build their own wealth (there were also a few ministers' and tycoons' sons in the club) who spent like there was no tomorrow. Somehow, *when you did not have to build everything from scratch, you do not really value money. This is precisely the reason why a family's wealth (no matter how much) rarely lasts past the third generation*
Thank GOD my rich dad foresaw this terrible possibility and refused to give me a cent to start my business.
Then some people ask me, 'What is the point in making so much money if you don't enjoy it?' The thing is that I don't really find happiness in buying branded clothes, jewellery or sitting first class. Even if buying something makes me happy it is only for a while, it does not last.
*Material happiness never lasts, it just gives you a quick fix*. After a while you feel lousy again and have to buy the next thing which you think will make you happy. I always think that if you need material things to make you happy, then you live a pretty sad and unfulfilled life..
Instead, *what makes me happy is*
when I see my children laughing and playing and learning so fast.
What makes me happy is when I see my companies and trainers reaching more and more people every year in so many more countries.
What makes me really happy is when I read all the emails about how my books and seminars have touched and inspired someone's life.
What makes me really happy is reading all your wonderful posts about how this blog is inspiring you. *This happiness makes me feel really good for a long time, much much more than what a Rolex would do for me.*
I think the point I want to put across is that *happiness must come from doing your life's work (be it teaching, building homes, designing, trading, winning tournaments etc.)*and the money that comes is only a by-product.
*Save this message to read it from time to time*
THE POWER OF MONEY
VERY DOWN TO EARTH
VERY PRACTICAL
*POWER OF MONEY*
By Adam Khoo (Singapore 's youngest millionaire at 26 yrs.)
Some of you may already know that I travel around the region pretty frequently, having to visit and conduct seminars at my offices in Malaysia, Indonesia, Thailand and Suzhou (China). I am in the airport almost every other week so I get to bump into many people who have attended my seminars or have read my books.
Recently, someone came up to me on a plane to KL and looked rather shocked. He asked, 'How come a millionaire like you is traveling economy?' My reply was, 'That's why I am a millionaire. ' He still looked pretty confused.
This again confirms that greatest lie ever told about wealth (which I wrote about in my latest book 'Secrets of Self-Made Millionaires'). Many people have been brainwashed to think that millionaires have to wear Gucci, Hugo Boss, Rolex, and sit on first class in air travel. This is why so many people never become rich because the moment they earn more money, they think that it is only natural that they spend more, putting them back to square one.
The truth is that most self-made millionaires are frugal and only spend on what is necessary and of value. That is why they are able to accumulate and multiply their wealth so much faster.
Over the last 7 years, I have saved about 80% of my income while today I save only about 60% (because I have my wife, mother in law, 2 maids, 2 kids, etc. to support). Still, it is way above most people who save 10% of their income (if they are lucky).
I refuse to buy a first class ticket or to buy a $300 shirt because I think that it is a complete waste of money. However, I happily pay $1,300 to send my 2-year old daughter to Julia Gabriel Speech and Drama without thinking twice.
When I joined the YEO (Young Entrepreneur's Orgn) a few years back (YEO is an exclusive club open to those who are under 40 and make over $1m a year in their own business), I discovered that those who were self-made thought like me. Many of them with net worth well over $5 m, travelled economy class and some even drove Hondas, Toyotas and Nissans, not Audis, Mercs, BMWs..
I noticed that it was only those who never had to work hard to build their own wealth (there were also a few ministers' and tycoons' sons in the club) who spent like there was no tomorrow. Somehow, *when you did not have to build everything from scratch, you do not really value money. This is precisely the reason why a family's wealth (no matter how much) rarely lasts past the third generation*
Thank GOD my rich dad foresaw this terrible possibility and refused to give me a cent to start my business.
Then some people ask me, 'What is the point in making so much money if you don't enjoy it?' The thing is that I don't really find happiness in buying branded clothes, jewellery or sitting first class. Even if buying something makes me happy it is only for a while, it does not last.
*Material happiness never lasts, it just gives you a quick fix*. After a while you feel lousy again and have to buy the next thing which you think will make you happy. I always think that if you need material things to make you happy, then you live a pretty sad and unfulfilled life..
Instead, *what makes me happy is*
when I see my children laughing and playing and learning so fast.
What makes me happy is when I see my companies and trainers reaching more and more people every year in so many more countries.
What makes me really happy is when I read all the emails about how my books and seminars have touched and inspired someone's life.
What makes me really happy is reading all your wonderful posts about how this blog is inspiring you. *This happiness makes me feel really good for a long time, much much more than what a Rolex would do for me.*
I think the point I want to put across is that *happiness must come from doing your life's work (be it teaching, building homes, designing, trading, winning tournaments etc.)*and the money that comes is only a by-product.
*Save this message to read it from time to time*
THE POWER OF MONEY
VERY DOWN TO EARTH
VERY PRACTICAL
..memahami usul hadith
BAGAIMANA HADIS SAHIH TIDAK DITERIMA?
Ia terjadi apabila ada hadis yg sama taraf yang bertentangan.
Hadis yang tidak diterima itu dinamakan Hadis Mansukh, Hadis Marjuh, Hadis Mutawaqif Fih.
Ibn Hajar al-Asqalani (852H) dalam Nukhbah Al-Fikr:
ثم المقبول: إن سلم من المعارضة فهو المحكم،
Adapun hadis maqbul (hadis sahih dan hasan) jika terselamat dari pertentangan (dgn yg lain), ia adalah Hadis Muhkam.
وإن عورض بمثله فإن أمكن الجمع فمختلف الحديث،
Jika ia bertentang sesamanya (setara darjat):
Jika boleh digabungkan, ia (kaedah ini) dipanggil Mukhtalif A-Hadis.
أو لا، وثبت المتأخر فهو الناسخ، والآخر المنسوخ،
atau pun tidak (boleh gabung), dan jika diketahui yang terakhir (diucapkan, dari sudut masa) maka ia adalah Hadis Nasikh, yang satu lagi (yang sebelum) ia adalah Hadis Mansukh.
وإلا فالترجيح،
Jika tidak (diketahui masa), maka perlu Tarjih (pemberat)
ثم التوقف
Kemudian (jika tidak boleh tarjih), hendaklah berhenti (dari menerima kedua2 hadis maqbul tersebut).
RUJUKAN
Perkara ini boleh dirujuk dlm buku2 mustolah hadis dan usul fiqh.
Buku yg disarankan ialah Raf3 al-malam ‘an aimmat al-a3lam oleh ibn taimiyah.
Ia terjadi apabila ada hadis yg sama taraf yang bertentangan.
Hadis yang tidak diterima itu dinamakan Hadis Mansukh, Hadis Marjuh, Hadis Mutawaqif Fih.
Ibn Hajar al-Asqalani (852H) dalam Nukhbah Al-Fikr:
ثم المقبول: إن سلم من المعارضة فهو المحكم،
Adapun hadis maqbul (hadis sahih dan hasan) jika terselamat dari pertentangan (dgn yg lain), ia adalah Hadis Muhkam.
وإن عورض بمثله فإن أمكن الجمع فمختلف الحديث،
Jika ia bertentang sesamanya (setara darjat):
Jika boleh digabungkan, ia (kaedah ini) dipanggil Mukhtalif A-Hadis.
أو لا، وثبت المتأخر فهو الناسخ، والآخر المنسوخ،
atau pun tidak (boleh gabung), dan jika diketahui yang terakhir (diucapkan, dari sudut masa) maka ia adalah Hadis Nasikh, yang satu lagi (yang sebelum) ia adalah Hadis Mansukh.
وإلا فالترجيح،
Jika tidak (diketahui masa), maka perlu Tarjih (pemberat)
ثم التوقف
Kemudian (jika tidak boleh tarjih), hendaklah berhenti (dari menerima kedua2 hadis maqbul tersebut).
RUJUKAN
Perkara ini boleh dirujuk dlm buku2 mustolah hadis dan usul fiqh.
Buku yg disarankan ialah Raf3 al-malam ‘an aimmat al-a3lam oleh ibn taimiyah.
Subscribe to:
Posts (Atom)