Thursday, 29 March 2018

Tadabbur

[Isyarat Jari dan Tangan]

Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang menunjukkan peranan jari dan tangan sebagai isyarat kepada sesuatu perkara yang ingin disampaikan. Sebagai contoh:

فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا (29) قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آَتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا (30)

Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (Maryam:29-30)

Ayat tersebut menceritakan bagaimana Maryam menjawab pertanyaan kaumnya tentang bagaimana kelahiran Nabi Isa tanpa ayah. Lalu Maryam menudingkan jarinya kepada bayinya (Nabi Isa) untuk menjawab pertanyaan tersebut.

--------------------------------------------------------------------------

Di antara isyarat tangan yang terdapat dalam al-Quran:

1. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA MARAH BERCAMPUR BENCI)

هَٰٓأَنتُمْ أُو۟لَآءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِٱلْكِتَٰبِ كُلِّهِۦ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ عَضُّوا۟ عَلَيْكُمُ ٱلْأَنَامِلَ مِنَ ٱلْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا۟ بِغَيْظِكُمْ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit hujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Ali Imran:119)

Inilah keadaan orang-orang munafik, mereka memperlihatkan keimanan dan kecintaan kepada orang-orang yang beriman, padahal keadaan (hati mereka) sebenarnya bertentangan dengan hal itu. Apabila menyendiri, mereka menggigit hujung jari sebagai tanda marah bercampur benci yang teramat sangat.

2. Letak jari di gigi (gigit jari) sebagai TANDA PENYESALAN

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا (27) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (28) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا (29)

Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan orang itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkanku dari mengingat Allah dan al-Quran, padahal al-Quran itu telah datang kepadaku. Demikianlah setan menjerumuskan manusia ke jurang kehancuran. (Al-Furqan:27-29)

Ayat ini menggambarkan penyesalan orang-orang yang mendengar seruan dari Rasul Allah, tapi mengabaikannya. Pada Hari Kiamat, orang yang hatinya menolak kebenaran akan menyesal kerana telah menzalimi dirinya sendiri. Mereka menggigit jari sendiri di Hari Kiamat sebagai bentuk penyesalan.

3. Letak tangan di mulut sebagai TANDA SURUH DIAM

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَؤُا۟ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَٱلَّذِينَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ جَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَرَدُّوٓا۟ أَيْدِيَهُمْ فِىٓ أَفْوَٰهِهِمْ وَقَالُوٓا۟ إِنَّا كَفَرْنَا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ وَإِنَّا لَفِى شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَآ إِلَيْهِ مُرِيبٍ

Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya". (Ibrahim:9)

Ayat ini mengkhabarkan tentang puncak pengingkaran para penentang nabi di sepanjang sejarah. Walaupun umat-umat terdahulu telah menyaksikan mukjizat yang nyata dan bukti yang jelas, mereka masih merasa berada dalam keraguan dan mengatakan tidak akan beriman, bahkan menutupkan tangan mereka ke mulutnya sendiri. Mereka diam dan tidak mengizinkan dirinya mendengarkan perkataan orang yang lain.

4. Letak jari tangan dalam telinga sebagai TANDA INGKAR (TIDAK MAHU DENGAR)

وَإِنِّى كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوٓا۟ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَٱسْتَغْشَوْا۟ ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ ٱسْتِكْبَارًا

Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (Nuh:7)

Ayat tersebut menceritakan sebahagian sikap kaum Nabi Nuh yang enggan menerima dakwahnya dengan isyarat menyumbatkan jari ke dalam telinga. Mereka sombong dengan kekayaan dan mempersendakan dakwah baginda kerana kebanyakan pengikutnya dari golongan lemah dan miskin.

Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat.

No comments: